|
Menu Close Menu

Tiga Srikandi Gelar Dialog Terbuka Bersama Rektor Universitas Terbuka

Selasa, 11 Januari 2022 | 18.04 WIB

Tiga Srikandi yaitu Dr. Suparti, M.Pd selaku Direktur Universitas Terbuka Surabaya, Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si selaku Direktur Universitas Terbuka Malang dan Dra. Barokah Widuroyekti, M.Pd selaku Direktur Universitas Terbuka Jember. (Dok/Istimew).


Lensajatim.id, Surabaya- Universitas Terbuka (UT) sebagai Perguruan Tinggi dengan Sistem Pendidikan Jarak Jauh pada akhir tahun 2021 mendapatkan kabar gembira. Ada dua hal yang bisa dinikmati sebagai kabar gembira yaitu, pertama, pada tanggal 7 Desember 2021 Universitas Terbuka mendapatkan surat dari Mendikbud Ristek Nomor 0835/E.E3/KB.00/2021 tentang Persetujuan Universitas Terbuka menjadi PTN Badan Hukum. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini tinggal menunggu adanya payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) untuk operasional UT secara penuh sebagai PTNBH.


Kedua, sebagai bentuk inovasi pada awal tahun 2022 Universitas Terbuka di Jawa Timur merencanakan Sosialisasi dan Promosi secara kolaboratif antara Surabaya, Malang dan Jember. Hal ini merupakan pertama kali yang digagas oleh tiga srikandi yaitu Dr. Suparti, M.Pd selaku Direktur Universitas Terbuka Surabaya, Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si selaku Direktur Universitas Terbuka Malang dan Dra. Barokah Widuroyekti, M.Pd selaku Direktur Universitas Terbuka Jember. 


Kegiatan marketing kolaboratif digelar secara perdana pada tanggal 11 Januari 2022 dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Terbuka Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. Kegiatan tersebut bernama Dialog Terbuka Universitas Terbuka dengan tema “Digital Learning Ecosystem Sebagai Backbone UT PTN Berbadan Hukum," jelasnya.


Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D selaku Rektor Universitas Terbuka menjelaskan bahwa Ketika Universitas Terbuka menjadi PTNBH akan memberikan dampak yaitu, otonomi Universitas akan lebih luas, perubahan dan dinamika. Otonomi bidang akademik, misalnya Universitas Terbuka akan cepat merespon permintaan pasar utamanya pembukaan prodi baru. Selain itu, pak Rektor menambahkan bahwa tatakelola Universitas, bisa membangun struktur organisasi lebih ramping sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. “dan kami (Universitas Terbuka) akan memenuhi Amanah menuju 1 juta mahasiswa," jelasnya. 


Direktur Universitas Terbuka Surabaya Dr. Suparti, M.Pd, bisa dengan cepat merespon masyarakat. Karena banyak masyarakat yang bertanya jurusan yang selama ini tidak ada di Universitas Terbuka. Sehingga kami sangat optimis dengan PTNBH Universitas Terbuka akan semakin adaptif dengan perubahan yang sangat cepat dan permintaan pasar. “kami tinggal bersurat ke Rektor Universitas Terbuka, dan tantangan kami adalah mensupport menuju 1 juta mahasiswa," tukasnya.


Direktur Universitas Terbuka Malang Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si untuk pemenuhan atas kebutuhan SDM nantinya akan semakin cepat karena Universitas Terbuka bisa melakukan rekrutmen secara mandiri. Hal disampaikan dengan alasan bahwa Malang memiliki wilayah yang cukup luas sehingga dibutuhkan SDM yang proporsional dan berdaya saing. Dan Dra. Barokah Widuroyekti, M.Pd selaku Direktur Universitas Terbuka Jember akan semakin cepat menjawab kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat.


Visi dan misi sejak awal berdirinya Universitas Terbuka sejak 1984 adalah pemerataan pendidikan tinggi kepada masyarakat, memberikan kesempatan kepada orang-orang yang bekerja untuk meningkatkan kualitas pribadinya karena mereka tidak bisa kuliah di kampus tatap muka, meningkatkan jumlah daya tampung perguruan tinggi negeri utamanya para lulusan SMA. Semoga itu semua bisa direaliasikan. Harapan, Ketika UT menjadi PTNBH semakin diterima oleh masyarakat di Jawa Timur.  


Informasih bagi masyarakat Jawa Timur bahwa pendaftaran masih dibuka sampai dengan 9 Februari 2022. Dan bisa langsung daftar di sia.ut.ac.id. Direktur Universitas Terbuka Surabaya menargetkan semoga jumlah mahasiswa di masa 2022.1 bisa tembus 3 ribu, bahkan kalau bisa sampai di angka 5 ribu, ujar Direktur Universitas Terbuka Surabaya diakhir acara Dialog Terbuka. (Red).

Bagikan:

Komentar