|
Menu Close Menu

HET Minyak Goreng Dicabut, Harga Melambung, DPRD Minta Pemda Lakukan Ini

Kamis, 24 Maret 2022 | 09.07 WIB

M.Muhri, Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Sumenep- Saat Pemerintah memberlakukan HET minyak goreng sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang HET Minyak Goreng Sawit. Dalam aturan itu, HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14 ribu per liter, justru minyak goreng sulit didapatkan oleh masyarakat.


Tapi justru, saat HET Minyak Goreng dicabut lewat Permendag Nomor 11 Tahun 2022, HET minyak goreng curah jadi Rp14 ribu per liter dan harga kemasan premium diserahkan kepada mekanisme pasar, tidak langka dan harganya "melambung' tinggi.


Di Kabupaten Sumenep misalnya, menurut seorang Ibu berinisial L (32), saat ini harga eceran minyak goreng kemasan yang 1 liter harganya mencapai Rp 28.000/Liter, kemudian untuk yang 2 liter mencapai 47.000. Tentu kondisi tersebut sangat dikeluhkan oleh masyarakat, apalagi mendekati bulan Ramadhan.


Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep, M. Muhri ikut angkat bicara. Muhri meminta pemerintah daerah harus mengambil langkah cepat merespon persoalan tersebut. " Tentu saya berharap pemerintah mengambil langkah cepat," terang Muhri saat dikonfirmasi. Rabu, (23/03/2022).


Pertama kata Legislator asal Dapil V ini pemerintah bisa memanggil distributor minyak goreng yang ada di Kabupaten Sumenep untuk bisa mengetahui persoalan yang sebenarnya, dan agar bisa menekan harga penjualan sehingga tidak terlalu mahal dan bisa terjangkau oleh masyarakat.


" Pemda juga harus memperbanyak operasi pasar minyak goreng ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Sumenep, agar bisa membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang tidak mahal," tandas mantan Ketua PC GP Ansor ini.


Langkah tersebut, lanjut Muhri harus benar-benar segera dilakukan oleh Pemda, sebab sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. " Artinya jangan sampai jelang Ramadhan masyarakat dibingungkan oleh harga kebutuhan pokok, utamanya minyak goreng, kasihan masyarakat, agar di Bulan Ramadhan masyarakat khusuk beribadah," pungkasnya. (Yud/Red).

Bagikan:

Komentar