Ika Puspitasari, Wali Kota Mojokerto didampingi suaminya saat bersama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Mojokerto-Kota Mojokerto baru saja sukses menggelar pengajian Akbar dalam memperingati malam Nuzulul Qur'an, Senin (18/4) lalu. Pada acara itu Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menghadirkan da'i kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
Selepas acara itu, Ning Ita sapaan akrab Ika Puspitasari menjamu Gus Miftah di Rumah Rakyat malam harinya. Di sana pertemuan berlangsung secara gayeng bersama Ning Ita yang juga merupakan seorang kader Muslimat ini.
Sebelum meninggalkan Kota Mojokerto, Gus Miftah sempat menyampaikan pesan jika momentum ini bisa jadi kebangkitan teman-teman Muslimat dan Fatayat di Kota Mojokerto.
"Bahwa semua bisa berperan. Bahwa perempuan harus lebih banyak mengambil peran," kata Gus Miftah.
Dia lantas menjelaskan ada istilah jika mendidik seorang laki-laki kamu hanya mendidik satu generasi saja. Tetapi ketika kamu mendidik perempuan berarti sebuah generasi.
"Maka saya pikir Ning Ita bisa jadi contoh teman Muslimat dan Fatayat di Indonesia. Bahwa kader Muslimat dan Fatayat bisa jadi wali kota dan keren," tegasnya seraya memuji.
Sementara tentang Kota Mojokerto sendiri menurut Gus Miftah adalah suatu kota yang wajib jadi destinasi wisata karena berkaitan dengan sejarah. "Sejarah menarik kerajaan Majapahit di Mojokerto. Maka saya bilang melupakan Allah itu dosa, melupakan orang tua durhaka, melupakan Kota Mojokerto mana bisa," imbuhnya.
Terpisah Ning Ita menyampaikan pengajian ini bukan pertama kalinya. Namun yang tatap muka seratus persen baru kali ini memang.
"Biasanya hari besar keagamaan kita selalu berkala mengadakan pengajian dengan kiai yang skala nasional. Namun lebih ke virtual atau hybird tidak tatap muka," tuturnya.
Saat ini menurut dia karena sejak hampir dua bulan level 1 PPKM sehingga di peringatan Nuzulul Quran bisa memberikan suatu penyegaran bagi masyarakat. "Kita bisa menghadiri pengajian tausiah secara langsung atau tatap muka dengan GUs Miftah. Jadi luar biasa ini antusiasmenya kembali menggunakan masjid Agung untuk syiar agama," lanjutnya.
Sementara pemilihan sosok Gus Miftah sendiri kata dia karena saat ini tren masyarakat lebih ke tokoh Agama yang kekinian. "Sehingga Gus Miftah ini tak hanya menjadi idola anak muda. Namun kaum Muslimat pun yang notabennya senior atau emak-emak idolakan beliau. Makanya tadi Jamaah Muslimat luar biasa yang hadir," imbuh istri dari Supriyadi KS ini. (Tim).
Komentar