 |
| Sumail Abdullah, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra saat mengadakan sosialisasi empat pilar. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Banyuwangi – Anggota DPR RI Dapil Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi Fraksi Gerindra Sumail Abdullah menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, sabtu, (16/4/2022).
Dalam sosialisasi tersebut, turut hadir tokoh masyarakat Desa Bajulmati dan Kelompok Tani Harapan Jaya serta yang lainnya. Sumail memaparkan Petani adalah penunjang kehidupan bangsa dan sekaligus penjaga nilai luhur Bangsa. Meski demikian, tak ada satu profesi yang lebih tinggi dari profesi lainnya. Keberagaman di Indonesia jangan sampai membuat satu kelompok merasa lebih baik dari kelompok lain.
“Kita harus menyadari bahwa masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri,” katanya
Untuk itu, dikatakan Politisi Gerindra tersebut jangan sampai ada di antara kita yang merasa lebih dari yang lain, merasa lebih baik dari yang lain, atau bahkan lebih suci dari yang lain.
"Keberagaman yang merupakan anugerah dari Allah SWT harus terus kita jaga, kita rawat, kita kelola dengan baik agar terjadi keharmonisan, yaitu membangun kebersamaan dalam dialog-dialog yang sehat,” ujarnya.
Disisi lain Sumail Abdullah juga menekankan, pemerintah harus benar-benar memperhatikan dan berpihak kepada para petani, karena pertanian adalah sektor krusial bagi kelangsungan hidup suatu negara terlebih saat pasca pandemi covid-19.
Kelompok tani mengaku senang dengan adanya acara tersebut. Ia mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang di adakan oleh Sumail Abdullah sangat membangun pola pikir masyarakat yang harus bangga dengan profesinya namun harus tetap menjaga persatuan dan keharmonisan.
Di sesi akhir penyampaiannya, Sumail menyatakan bahwa selain penting untuk membangun kesadaran nilai kebangsaan. Bahwa menjadi pekerjaan penting juga untuk Pemerintah memastikan produksi pangan terus ditingkatkan untuk mendukung pemulihan ekonomi, antara lain membangun sarana prasarana pertanian, modernisasi alat pertanian, memperkuat korporasi petani dan distribusi pangan, serta memperhatikan ketersediaan pupuk, subsidi dan nilai tukar petani yang tepat. (Ir).
Komentar