|
Menu Close Menu

Warga Binaan Lapas Bondowoso Ikut Upacara Peringati Hari Sumpah Pemuda

Jumat, 28 Oktober 2022 | 16.04 WIB

Upacara dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 yang diselenggarakan Lapas Kelas IIB Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. (Dok/Nang).


Lensajatim.id, Bondowoso: Sejumlah narapidana atau Warga Binaan Lembaga  Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur turut mengobarkan semangat pemuda dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda.


Meski dikelilingi pembatas tembok kokoh, mereka cukup antusias mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober tersebut. Upacara digelar di Aula Lapas setempat, Jumat (28/10/2022).


Uniknya, selain narapidana para peserta upacara juga diikuti oleh para petugas lapas yang mengenakan busana adat daerah. Seperti baju adat Bali, Betawi, Jawa, Madura dan lain sebagainya.


Kalapas Bondowoso, Sarwito menerangkan bahwa di momen Sumpah Pemuda ini, merupakan sejarah 1928 itu yakni bersatunya para pemuda dari berbagai etnis dan daerah. Dengan beragamnya pakaian adat nasional itu menandakan bahwa wujud persatuan dalam perbedaan.



" Memang kita berbeda, tapi arahnya kan persatuan dan kesatuan," katanya.


Dalam kesempatan itu, Sarwito juga menyampaikan pesan Menpora bahwa pemuda adalah awal tonggak sejarah yang kini menjadi tiang negara. Keberhasilan Indonesia tergantung para pemuda.


" Menpora mengajak dari titik nol Ibu Kota Negara (IKN), mari kita selaku pemuda bergerak ke depan untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara, " bebernya.


Kepada warga binaan, ia berpesan agar menunjukkan semangat untuk fokus dalam menjalani masa pembinaan dan pemidanaan. Jangan sampai melakukan hal yang membuat masa hukumannya lebih lama.


" Kita boleh terbatas oleh tembok, tapi kemerdekaan berpikir, beribadah, mengikuti program pembinaan tetap digelorakan, " ungkapnya.


Adapun kepada petugas, Sarwito mengajak untuk tetap menggelorakan semangat kepemudaan meski usia tidak lagi muda. Tujuannya, agar lebih meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam tembok yakni warga binaan, maupun di luar tembok lapas. (Nang)

Bagikan:

Komentar