|
Menu Close Menu

Garda Bangsa; PBNU Harusnya Bangga dengan PKB

Selasa, 31 Januari 2023 | 18.55 WIB

Sarasehan Nasional Satu Abad NU oleh DPP PKB. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jakarta- Pernyataan keras soal kekecewaan salah satu pengurus PBNU, Isfah Abidal Aziz atau Alex, tentang penggunaan mars 1 abad NU pada acara sarasehan ilmiah yang diadakan oleh PKB menuai respon dari DKN Garda Bangsa.


"Harusnya Alex sadar diri dan bangga bahwa PKB yang dilahirkan secara resmi oleh PBNU masih ingat dan terus mencintai induknya, bukan malah terus dikecam dan digembosi," protes Abdul Aziz, Ketua DKN Garda Bangsa (31/01).


"forum sarasehan yang dihadiri oleh para kiai dan bu nyai sejabodetabek tersebut adalah murni forum ilmiah, bukan "kepentingan politik" seperti yang dituduhkan oleh Alex,"  imbuhnya lagi.


Dirinya juga merasa aneh dengan Alex, karena setahu dia Alex pernah mencalonkan diri untuk DPR RI dari PKB pada pemilu 2019 lalu dan pernah juga menjadi Tenaga Ahli di FPKB DPR RI, tapi sikapnya selalu menyerang PKB. 


Politisi muda PKB ini juga sangat menyayangkan sikap beberapa oknum pengurus PBNU yang selama ini seolah ingin menjauhkan PKB dengan NU, "Beberapa orang tersebut seolah alergi pada PKB, padahal pengabdian PKB pada NU baik dari pusat sampai daerah tidak hanya terbatas pada momen pemilu saja." tambahnya lagi.


"Sikap PBNU ini berbeda saat mereka menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain, yakni terkesan melunak dan membebek," tegas pria asli Brebes ini.


"Kita juga perlu ingat bahwa Gus Mus sebagai pencipta mars 1 abad NU ini juga merupakan deklarator PKB, jadi tidak aneh seandainya kami ikut mengapresiasi karya deklarator kami," pungkasnya.


Baginya, surat tugas dari PBNU yang ditanda tangani oleh Gus Dur saat menjabat Ketua Umum PBNU yang berisi pembentukan tim lima dan tim sembilan untuk pendirian PKB serta hasil muktamar NU 1999 yang menyatakan bahwa saluran politik NU adalah PKB merupakan bukti yang tidak bisa dibantah bahwa PKB adalah kendaraan dan rumah politik yang sah bagi NU. 


Sebagai kader NU, dirinya dan Garda Bangsa tetap _sami'na wa atho'na_ pada ulama-ulama NU namun beberapa oknum pengurus PBNU yang seolah ingin memecah kesatuan nahdliyyin ini perlu diprotes. (San/Red).

Bagikan:

Komentar