|
Menu Close Menu

Khotbah Idul Fitri, Gus Dodi Ingatkan Pola Hidup Sederhana

Sabtu, 22 April 2023 | 23.30 WIB

Gus Ahmad Maududi Maschan, Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Husna, Surabaya. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Fenomena flexing atau pamer kekayaan yang dilakukan sejumlah pejabat dan ASN belakangan ramai di media sosial. Presiden Jokowi pun sampai mengeluarkan agar abdi negara tidak pamer kekayaan di media sosial.


Perilaku pamer kekayaan juga disinggung oleh dai muda Ahmad Maududi Maschan. Saat itu ia menjadi imam sekaligus khatib dalam salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah di masjid Abu Adenan, Perumahan Gunungsari Indah, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya.


"Pamer kekayaan adalah perilaku yang tidak patut, terlebih dalam kondisi banyak masyarakat yang masih susah," kata dai yang akrab disapa Gus Dodi itu, dalam khutbah Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023).


Dalam khotbahnya, kader muda NU yang akrab disapa Gus Dodi itu menjelaskan, bukan berarti Islam melarang umatnya untuk kaya. Justru harus kaya agar bisa berbagi pada sesama lewat zakat atau sedekah.


Tokoh Muda Nahdliyin Jawa Timur 2022 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengingatkan, Islam menganjurkan pola hidup sederhana sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi Muhammad dan para sahabat. Bahkan Umar bin Abdul Aziz yang tadinya hidup mewah, berubah 180 derajat hidup sederhana saat diangkat menjadi seorang khalifah.


"Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi contoh teladan seorang pemimpin. Ia dan keluarga hidup sangat sederhana, meski pun berhasil mensejahterakan rakyatnya. Beliau ini memberi teladan bagi kita semua," imbuh Gus Dodi.


Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Husna, Wonocolo, Surabaya ini juga mengingatkan bulan Ramadan telah berakhir seiring datangnya 1 Syawal. Datangnya 1 Syawal ini memang patut kita rayakan dengan suka cita, sebagaimana hari kemenangan kita, menang dalam melawan hawa napsu selama satu bulan lamanya.


Namun, datangnya bulan Syawal juga menjadi sebuah kesedihan karena berakhirnya bulan yang penuh berkah, bulan Ramadan. Apalagi tidak ada yang tahu, apa bisa bertemu bulan Ramadan di tahun yang akan datang.


"Sesungguhnya, bukan kita yang meninggalkan Ramadan. Tapi justru kita yang ditinggalkan Ramadan. Tak ada yang tahu, apa bisa bertemu lagi dengan Ramadan atau tidak. Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan," pungkasnya. (Day/Red)

Bagikan:

Komentar