|
Menu Close Menu

Setelah Deklarasi Relawan Cak Fauzi Maju Pilgub Jatim

Kamis, 22 Juni 2023 | 08.02 WIB

Deklarasi Relawan Cak Fauzi Jatim di Surabaya beberapa waktu lalu. (Dok/Lensajatim.id).


Oleh Suryadi, SP.


Pengamat Warung Kopi Sumenep


Lensajatim.id, Opini- Tak di pungkiri, PDIP memang manjadi salah satu partai tersukses yang banyak mendistribusikan kadernya diberbagai bidang strategis kekuasaan. Apalagi sejak terpilihnya Jokowi dua periode sebagai presiden, PDIP begitu sangat dominan di hampir seluruh sistem kenegaraan.


Fenomena ini juga sampai ke tingkat eskalasi politik lokal atau daerah. Dimana kader PDIP selalu mampu memberi warna dalam setiap momentum yang ada. Salah satunya adalah Achmad Fauzi, Bupati Sumenep, Sekaligus ketua DPC PDIP Sumenep yang sudah lama namanya masuk dalam beberapa survei untuk calon gubernur Jatim.


Meski namanya masih selalu di bayang-bayangi oleh nama besar Pamannya, Said Abdullah, yang terus jadi king makernya PDIP Jatim. Namun saya kira Fauzi sudah mampu keluar dari bayang-bayang itu, meski masih belum sepenuhnya 100%. Hal itu terlihat dari sekian langkah strategis dan gagasan Fauzi baik ditingkat lokal dan regional.


Ada beberapa catatan yang perlu di kejar oleh Fauzi, sebelum akhirnya memang benar-benar mendeklarasikan diri maju sebagai cagub Jatim. Catatan tersebut jadi indikator layak tidaknya Fauzi maju sebagai calon gubernur Jatim.


Pertama, gagasannya tentang mempercepat reaktivasi kereta api di Madura. Gagasan ini menarik dan viral sebagai sebuah kontroversi. Namun Fauzi harus benar-benar mampu membuktikan bahwa gagasan dirinya tentang reaktivasi kereta api dimadura bukan soal mencari popularitas, tapi memang sebagai alasan kunci dan pembuktian diri bahwa dengan gagasannya dia mampu melakukan pembangunan untuk kemajuan diwilayah yang lebih luas dari kabupaten yang dia pimpin sendiri.


Kedua, Fauzi harus mampu menurunkan angka kemiskinan di kabupaten Sumenep. Setidaknya masuk dalam daerah yang tingkat kesejahteraannya 10 besar di Jawa timur. Ini adalah pekerjaan rumah yang sangat rumit, tapi nampaknya sudah dimulai dengan gagasan yang terkadang masih belum sepenuhnya dipahami oleh bawahannya.


Ketiga, pembangunan sektor kepulauan yang masih jauh dari kata memuaskan. Meski tidak berdampak secara politik skala regional, tapi ini adalah tantangan terbesar yang harus dituntaskan oleh Fauzi. Pembangunan kepulauan yang selalu di anak tirikan, bagaimana dibawah kekuasaan dan kepemimpinannya tuntas minimal dengan kata puas meski tidak memuaskan.


Menurut hemat saya, tiga indikator diatas harus diprioritaskan sebagai langkah untuk memuluskan langkahnya mencalonkan diri sebagai gubernur Jatim. Sementara, isue lainnya seperti reformasi birokrasi, good government, leader attitude, bisa terus disempurnakan melalui komunikasi dan konsolidasi internal dengan pola-pola yang Koheren dengan situasi yang ada.


Suryadi, SP.

Pengamat Warung Kopi Sumenep.

Bagikan:

Komentar