|
Menu Close Menu

Peristiwa Kecelakaan Kereta Api Probowangi, Kinerja Kadishub Jatim Disorot

Selasa, 21 November 2023 | 21.11 WIB

Kondisi Elf yang ringsek usai tertabrak KA Probowangi di Lumajang. (Dok/DetikJatim).

Lensajatim.id, Surabaya - Peristiwa kecelakaan maut Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi - Surabaya di ruas jalur Randuagung - Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu, (19/11/2023).


Kereta menabrak sebuah minibus bernomor polisi N 7646 T pada pukul 19.53 WIB. Minibus itu terseret sekitar 50 meter, menyebabkan 11 orang meninggal dunia.


Kejadian ini menjadi perhatian banyak pihak, seringnya kecelakaan di perlintasan Kereta Api khususnya di perlintasan tanpa palang pintu membuat masyarakat meminta solusi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.


Nur Hayat, Aktifis BEM Jawa Timur mengaku  ikut prihatin dan berduka atas peristiwa tersebut. Tidak hanya itu,  dirinya meminta pihak terkait untuk mengkaji ulang keselamatan pengguna jalan khususnya di daerah perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu.


Menurutnya, sesuai data pada bulan Januari  2023, kurang lebih ada 734 perlintasan Kereta Api di Jatim yang belum berpalang pintu. Dan itu semuanya berada di wilayah jalan yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota maupun desa. 


Kemudian, sepanjang tahun 2022, terdata sebanyak 225 kecelakaan di perlintasan kereta api di wilayah Jatim yang merenggut sebanyak 105 korban jiwa. Meningkat dibanding tahun 2021 yang tercatat sebanyak 144 kecelakaan di perlintasan kereta api dengan 77 korban meninggal dunia.


Kata aktivis yang akrab disapa Hayat ini, sebagaimana  ditulis antaranews.com pada  (05/01/2023), waktu itu Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemprov Jatim, Nyono pernah menyampaikan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengupayakan pendirian palang pintu.


Tetapi, hingga saat ini dirinya tidak melihat ada progres yang signifikan dari upaya yang dilakukan oleh Kadishub Jatim. 


" Harusnya Kadishub Jatim serius untuk mencarikan solusi masalah tersebut. Sebab ini urusan nyawa orang. Jangan sampai peristiwa serupa kembali lagi tanpa ada upaya serius untuk mengantisipasi," tandasnya. 


Dirinya berharap DPRD Jatim juga ikut menyikapi persoalan ini. 


" DPRD Jatim harus segera memanggil dan mengevaluasi kinerja Kadishub Jatim agar segera ada solusi," pungkasnya. (Fiq).

Bagikan:

Komentar