|
Menu Close Menu

Reses III 2023, Masyarakat Keluhkan Kelangkaan Pupuk dan Persoalan Infrastruktur kepada Suwandy Firdaus

Selasa, 05 Desember 2023 | 15.33 WIB

H. Suwandy Firdaus, S.E, S.H, M.Hum, anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Partai NasDem saat melakukan Reses III 2023. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Mojokerto- Anggota Komisi E DPRD Jatim, H. Suwandy Firdaus terus menyerap aspirasi dari masyarakat lewat kegiatan Reses III tahun 2023. 


Salah satunya, politisi asal Partai NasDem ini melakukan reses di Desa Beloh, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023), tiga hari yang lalu.


Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Mojokerto ini menuturkan bahwa dalam reses tersebut, dirinya menerima berbagai aspirasi dari masyarakat.


" Diantaranya masyarakat  banyak yang mengeluhkan terkait dengan kelangkaan pupuk, harga padi, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat," cerita Suwandy saat dikonfirmasi media, Selasa (05/12/2023).


Menurut Suwandy, persoalan pupuk sering muncul tiap dirinya melakukan reses. Kelangkaan pupuk seakan menjadi persoalan tahunan bagi para petani,  utamanya saat musim tanam.


“Pupuk ini dari tahun ke tahun, selalu bermasalah, ketika petani membutuhkan pupuk untuk mulai menanam padi, ada kelangkaan. Selain itu, ada lagi yang lebih memprihatinkan yang bersubsidi itu tidak ada, yang non-subsidi itu kosong. Ini prihatin sekali,” ujar Suwandy.


Selain kelangkaan pupuk, masyarakat Desa Beloh juga mengeluhkan harga padi yang turun. Hal itu disebabkan oleh permainan para tengkulak.


“Ketika petani panen juga harganya turun, permainan para tengkulak-tengkulak ini juga harus ada fungsi kontrol Dinas Pertanian untuk mengontrol harga-harga padi,” tandas Wakil Ketua PC Lazisnu Kabupaten Mojokerto ini. 


Di samping persoalan harga padi, aspirasi lain yang disampaikan masyarakat adalah terkait pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan usaha tani, irigasi, dan renovasi Balai Desa.


Tak hanya itu, Suwandy juga mengungkapkan jika masyarakat Desa Beloh meminta bantuan untuk pembangunan jamban. Sebab, masih banyak masyarakat Desa Beloh yang Buang Air Besar (BAB) di sungai-sungai.


“Nah, ini juga perlu perhatian kami untuk paling tidak memberikan bantuan berupa jamban. Yang nantinya insyallah di tahun 2024, kalau ada anggaran hibah kami akan prioritaskan untuk Desa Beloh,” ungkap Ketua DPW Gemuruh Partai NasDem Jatim ini.


Selain pembangunan jamban, Suwandy juga menerima aspirasi terkait pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk para ibu melalui pelatihan. Menurut dia, banyak para suami di Desa Beloh yang menganggur karena korban dari PHK selama pandemi Covid-19.


“Nanti kami sampaikan ke Disnaker Provinsi Jawa Timur supaya ada prioritas untuk Desa Beloh ini. Karena banyak yang nganggur dan ibu-ibu ingin membantu suaminya untuk membuat usaha-usaha yang bisa meringankan beban hidupnya,” sebut dia.


Di lain hal, Suwandy juga menerima aspirasi masyarakat Desa Beloh tentang kesejahteraan RT/RW. Ia memastikan akan menyampaikan aspirasi itu kepada pimpinan dewan baik dalam rapat komisi maupun fraksi.


“Nanti sejauh mana anggarannya, atau kalau ada anggarannya, bisa melalui kabupaten atau provinsi dengan anggaran-anggaran yang mencukupi itu,” pungkasnya. (Tim)

Bagikan:

Komentar