|
Menu Close Menu

Soal Keputusan Demokrat Jember Dukung Hendy di Pilkada 2024, Mahathir Minta Tunggu Keputusan DPP

Minggu, 07 April 2024 | 21.47 WIB

Mahathir Muhammad, Wakil Ketua Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim bersama Emil Dardak, Ketua DPD Demokrat Jatim. (Dok/Istimewa ). 

Lensajatim.id, Jember- Try Sandi Apriana, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyatakan hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendukung petahana Bupati Hendy Siswanto, dalam pemilihan kepala daerah tahun 2024. 


Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Mahathir Muhammad. Menurutnya statemen Try Sandi lebih pada statemen dukungan menantu kepada mertuanya, tidak mewakili keputusan kelembagaan partai Demokrat.


"Itu lebih kepada statemen dukungan genit menantu kepada mertua, seharusnya Try Sandi menahan diri untuk tidak berstatemen dukung mendukung dengan membawa nama Demokrat di Pilkada 2024, karena DPC Demokrat Jember saat ini dalam evaluasi DPP terkait kinerjanya yang sangat buruk di Pemilu 2024", tutur Mahathir.


Try Sandi dimintanya lebih baik fokus mengevaluasi diri atas kinerjanya memimpin Demokrat di Jember yang sedang dievaluasi DPP Partai Demokrat.  Lebih tepat menurutnya menunggu keputusan DPP Partai Demokrat. Hilangnya dua kursi Demokrat di DPRD Jember dalam pemilu kali ini, menurut Mahathir menunjukkan kegagalan menajemen kepemimpinan Sandi, dan juga inkonsistensi Bupati dalam merawat koalisi partai pengusungnya. 


Situasi dan kondisi ini, lanjut Mahathir, yang membuat dukungan Sandi terhadap Bupati Hendy dalam pilkada dengan mengatasnamakan Demokrat Jember tidaklah ideal dan tepat.


“Penurunan kursi di DPRD Jember ini ironi, terutama karena Demokrat diketuai seorang menantu bupati aktif yang sedang menjabat. Bagi saya tidak ada narasi dan argumentasi yang kuat dan logis untuk dapat mendukung Hendy kembali,” katanya. 


"Tentu arahan dukungan Demokrat di Pilkada tahun ini tidak akan  jauh-jauh dari kriteria pemimpin (calon bupati) yang memiliki jejak rekam yang jujur dan amanah, konsisten (antara ucapan dan tindakan), berkomitmen tinggi memperjuangkan rakyat, tidak nepotisme semisal melibatkan keluarga dalam urusan pemerintahan dan tidak korupsi," ujar orang terdekat Emil Dardak ini.


Ketika dihubungi terpisah, Try Sandi menilai pernyataannya soal koalisi masih wajar. “Kalau misalkan Demokrat belum mendukung Pak Bupati, ya saya mendukung alur partai. Tapi sebagai anak menantu, saya punya hak sendiri untuk bisa mendukung orang tua,” katanya.


“Ketentuan yang tidak boleh dilanggar di partai itu menyangkut intoleransi, berkhianat kepada partai, korupsi, dan melakukan hal-hal yang mencoreng nama partai. Dukungan (terhadap Bupati Hendy) kan tidak mencoreng nama partai,” ungkap Sandi. (Tim) 

Bagikan:

Komentar