Masmuni Mahatma. (Dok/Istimewa). |
Tak berselang lama pelaku langsung diamankan oleh Polres Sumenep, Jumat (23/08/2024) malam. Dan pada hari ini, Sabtu (24/08/2024) pelaku meminta maaf secara langsung ke Ponpes Annuqayah, Sumenep.
Berdasarkan penelusuran media, dugaan penghinaan berupa kalimat yang dinilai tidak pantas. " K. Waris daddi DPR RI pessena pera' ebaddai dibi'. Bisa Jau sama Pak Said ollena daddi DPR RI edu'um", tulisnya.
Masmuni Mahatma, alumni Annuqayah yang saat ini menjadi Kepala Kantor Kemenag Provinsi Bangka Belitung ikut angkat bicara merespon masalah tersebut.
" Sebagai alumni Lubangsa, saya mengutuk dan mengecam perilaku Bakri. Menghina dan melecehkan martabat Kiai teladan dan tawadu secara politik pun, benar-benar tindakan tidak beradab dan keji. Apalagi dibandingkan dengan Said yang kami sedikit tahu latar dan sepak terjangnya. Ibarat bumi dan langit, tidak akan pernah sama dalam pelbagai. Kiai kami lebih luhur dan mulia," jelas pria yang akrab disapa Masmuni ini kepada media, Minggu (24/08/2024).
Masih kata Masmuni, akibat perbuatan tersebut, pelaku tidak cukup dengan minta maaf. " Bakri tidak cukup meminta maaf, sebab tidak akan bisa menarik ungkapan dan tindakan yang sudah menyebar cepat di seantero Madura dan Indonesia ini. Bakri harus tetap dimintai pertanggungjawaban. Setidaknya ia selama 41 hari bersimpuh dan taubat di astanya Kiai kami, Al Maghfurllah KH. A. Warits Ilyas," pungkas Ketua PWNU Bangka Belitung ini.(Had)
Komentar