|
Menu Close Menu

Survey IPI, Gus Fawait Berpotensi Tumbangkan Hendy di Pilkada Jember 2024

Jumat, 30 Agustus 2024 | 18.45 WIB



Gus Fawait-Djoko saat daftar ke KPU Jember. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Jember- Lembaga survey Indikator Politik Indonesia (IPI) belum lama ini melakukan survei di Jember, Jawa Timur. Survei yang berlangsung pada periode 8 - 11 Agustus 2024 tersebut dilaksanakan untuk memotret peluang dari nama-nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruangan publik dan menjadi perbincangan warga di Jember menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 27 November mendatang.


Pada bagian politik elektoral, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan dalam simulasi head to head, elektabilitas Muhammad Fawait atau Gus Fawait (52,2 persen) unggul atas Hendy Siswanto (39,2 persen). Responden TT/TJ sebesar 8,7 persen.


"Dalam simulasi head to head, Gus Fawait mengungguli Hendy. Gus Fawait unggul 13 persen, atau dua digit," kata peneliti IPI, Bawono Kumoro, dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).


Bawono mengungkapkan, apabila dibandingkan dengan survei Indikator Politik Indonesia periode April, petahana Hendy Siswanto mengalami penurunan elektabilitas dalam survei Indikator Politik Indonesia periode Agustus. Sebaliknya, terjadi kenaikan elektabilitas Gus Fawait dalam survei periode Agustus dibandingkan dengan survei periode April lalu.


Ia melanjutkan, survei ini juga menguji simulasi head to head pasangan calon antara Gus Fawait –Djoko Susanto dan Hendy Siswanto – M. Bayla Firjaun Barlaman. Temuan survei menunjukkan pasangan calon Gus Fawait – Djoko Susanto (50,7 persen) sangat berpotensi menumbangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati petahana Hendy Siswanto – M. Bayla Firjaun Barlaman (40,1 persen). Responden TT/TJ sebesar 9,2 persen.


"Dalam simulasi head to head berpasangan, Gus Fawait - Djoko masih unggul dari Hendy - Firjaun. Keunggulannya mencapai 10,6 persen, atau dua digit," terang Bawono.


Bawono menyebut ada empat masalah besar menurut warga Jember mendesak untuk diselesaikan. Harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah mendesak terbesar menurut 31,6 persen warga Jember. Kemudian disusul secara berturut-turut dengan masalah harga pupuk mahal (26,2 persen), kondisi jalan rusak (13,0 persen), dan susahmencari lapangan pekerjaan (12,3 persen).


"Ada empat masalah besar di Jember yang mendesak untuk diselesaikan. Yakni harga kebutuhan pokok mahal, harga pupuk mahal, jalan rusak dan pengangguran. Ini menjadi PR besar bagi Bupati mendatang," pungkasnya.


Untuk diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jember yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.


Dalam survei ini jumlah sampel 800 responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali mutu terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti. (Had) 

Bagikan:

Komentar