|
Menu Close Menu

Gus Kholil Sebut Khofifah Ibu Santri Jawa Timur

Rabu, 23 Oktober 2024 | 00.34 WIB

 

Khofifah Indar Parawansa, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 02 bersama Gus Kholil. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Surabaya- Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Kholili Kholil, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amiroh Canga’an dan cendekiawan muda Nahdliyin, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi besar Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dalam memperjuangkan hak-hak santri di Jawa Timur. Salah satu upaya monumental Khofifah adalah pemberian 5.683 beasiswa perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri, melalui Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) selama masa jabatannya.


“Saya bertemu dengan banyak santri Jawa Timur yang merasa masa depannya lebih cerah berkat beasiswa ini. Bu Khofifah telah memberi mereka kail pancing, bukan hanya ikan. Sebagai insan pesantren, saya pribadi merasa bahwa beliau adalah Ibu Santri-santri Jawa Timur,” ungkap Gus Kholil, Selasa (22/10/2024). 


*Peran Khofifah dalam Penetapan Hari Santri Nasional*


Tak hanya dalam pendidikan, Khofifah memiliki sejarah yang sangat penting dalam penetapan Hari Santri Nasional. Pada tahun 2014, bersama dengan Pratikno, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Khofifah turut menyiapkan draf rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan Hari Santri Nasional. Upaya ini lahir dari keyakinan Khofifah bahwa santri dan para ulama, terutama Nahdlatul Ulama (NU), memiliki peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Khofifah secara mendalam menelusuri bukti sejarah perjuangan NU dan santri dalam melawan penjajah, termasuk saat Agresi Militer di Surabaya. Bukti sejarah yang ditemukan menunjukkan bahwa pada 22 Oktober 1945, para kiai dan santri mengeluarkan Resolusi Jihad, yang menyerukan perjuangan habis-habisan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Resolusi ini menjadi dasar penting dalam perlawanan heroik yang puncaknya terjadi dalam Pertempuran Surabaya, 10 November 1945.


*Komitmen Khofifah-Emil dalam Meningkatkan Pendidikan Santri*


Gus Kholil juga menyoroti penampilan impresif Khofifah-Emil dalam debat Pilgub yang baru saja berlangsung. Menurutnya, tidak ada satu pun kekhawatiran yang diajukan oleh panelis atau paslon lain terkait kondisi Jawa Timur yang belum disentuh oleh Khofifah selama periode sebelumnya. Salah satunya adalah upaya memperkuat kohesi sosial dan pendidikan karakter melalui program bantuan operasional untuk Madrasah Diniyah (Madin) dan pesantren.


“Bu Khofifah dan mas Emil dalam debat pilgub kemarin menunjukkan bahwa komitmen untuk memajukan pesantren telah terbukti dalam 5 tahun kepemimpinan dan akan terus dikembangkan. Ini menjadi salah satu fokus utama beliau ke depan jika kembali diberi amanah oleh rakyat Jawa Timur,” tambah Gus Kholil.


Dengan sejarah panjang dan capaian yang luar biasa ini, Gus Kholil meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Khofifah-Emil, pendidikan santri di Jawa Timur akan semakin maju dan mendunia, membawa santri ke kancah global.


Hari Santri Nasional ini menjadi momen penting untuk mengenang kontribusi santri bagi bangsa dan bagaimana sosok Khofifah terus menjaga semangat perjuangan itu hingga kini, menjadikannya Ibu Santri Jawa Timur. (Tim) 

Bagikan:

Komentar