Puguh Wiji Pamungkas, Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PKS. (Dok/Istimewa). |
Menurut politisi yang akrab disapa dokter Puguh ini, Jawa Timur merupakan Provinsi yang memiliki kekayaan warisan budaya berupa wisata religi. Dan apabila itu dikelola secara maksimal akan memiliki potensi ekonomi yang sangat bagus.
" Nah apabila wisata religi, makam para wali yang ada di Jawa Timur ini di kelola dengan bagus, tempatnya diperbaiki , akses jalannya di perbaiki, fasilitasnya dilengkapi dan promosinya digencarkan, saya yakin akan menjadi alternatif sumber PAD baru bagi Jawa Timur", jelas dokter Puguh saat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata beberapa hari ini.
Dengan potensi yang dimiliki, Pemprov Jatim harus berpikir serius secara kreatif dan inovatif agar upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor wisata religi itu bisa terwujud yang pada akhirnya bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Setidaknya lanjut dokter Puguh, Jawa Timur bisa mencontoh keberhasilan Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah yang berhasil menjadikan potensi wisata religi yang mereka miliki menjadi magnet bagi tujuan wisatawan yang pada akhirnya bisa menaikan pendapatan daerahnya.
Puguh lalu melanjutkan bahwa potensi wisata religi di Jawa Timur itu bisa dilihat dari banyaknya makam para Waliyullah dan memiliki daya tarik wisatawan domestik, itu tidak pernah sepi.
Di Jawa Timur, setidaknya ada lima dari sembilan makam "Walisongo", diantaranya Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim di Kota Gresik, Sunan Giri di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan dan Sunan Bonang di Tuban.
Belum lagi makam para waliyullah lainya seperti Makam Syaikhona Kholil Bangkalan, Syekh KH Hasyim Ays'ari dll.
Bagi masyarakat Indonesia secara umum, makam para Waliyullah tersebut adalah destinasi religi yang kerap kali secara rutin dikunjungi, terlebih pada bulan-bulan tertentu yang biasanya dinisbatkan untuk mencari berkah dengan melakukan ziaroh makam yang ada. (Had).
Komentar