|
Menu Close Menu

Kakanwil Kemenag Babel Santuni Siswi Korban Bullying

Sabtu, 15 Februari 2025 | 15.25 WIB

Masmuni Mahatma, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung saat memberikan santunan kepada keluarga siswi korban Bullying. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Belitung Timur- Amelisya siswi MTsN di Kabupaten Belitung Timur Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi korban bullying mendapat perhatian khusus dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung, Dr. KH. Masmuni Mahatma. 


Itu terbukti, pria yang akrab disapa Masmuni bersama jajaran Kabupaten Belitung Timur beserta dari pihak MTsN tempat Amelisya berkunjung ke rumah korban.


" Kehadiran kami atas nama kelembagaan mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Sekali lagi, kami mohon maaf yang tidak terhingga," ucap Masmuni, Jumat (14/02/2025).


Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PWNU Kepulauan Bangka Belitung ini berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga agar terus menguatkan tata kelola kependidikan, pendampingan terhadap siswa-siswi, lingkungan sosial dan budaya kemadrasahan dan lain-lain. 


Selain itu, Masmuni melanjutkan bahwa kedatangannya  cukup hanya bersimpati. Tapi pihaknya harus mewujudkan empati salah satunya, ikut partisipasi semampunya dalam proses pemulihan ananda Amelisya. " Sehingga kami berharap ananda Amelisya bisa melanjutkan cita-citanya secara lebih menyegarkan berkelanjutan demi membahagiakan keluarganya," tandas pria asal Sumenep Madura ini. 


Masmuni menyampaikan dengan rendah hati partisipasi yang diberikan  memang tak seberapa namun berharap akan bisa memberikan manfaat serta menjadikan semangat bagi Amelisya tetap tegar bisa melanjutkan pendidikan demi mewujudkan cita-citanya untuk membahagiakan keluarganya.


"Kami dan Kemenag Kota Pangkalpinang ikut partisipasi meskipun tak seberapa. Namun semoga bermanfaat, ini yang baru kami wujudkan, selain doa dan ikhtiar lain. Semoga maslahat untuk pemulihan Ananda Amelisya" ujarnya Yai Masmuni sambil mendoakan. (Tim). 

Bagikan:

Komentar