|
Menu Close Menu

Dandim 0824 Jember Inisiasi Konsolidasi Dapur MBG untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Rabu, 23 Juli 2025 | 10.05 WIB

Pertemuan lintas sektoral yang diinisiasi oleh Dandim 0824 Jember membahas ketahanan pangan dan Dapur MBG di Aula Kodim, Jember. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Jember – Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Arm Indra Ardiansyah, G.Dip.M Han., menjadi inisiator pertemuan penting yang mempertemukan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pengasuh pondok pesantren, pelaku ekonomi, dan tokoh masyarakat dalam rangka menyiapkan langkah strategis mendukung ketahanan pangan serta program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Acara digelar pada Senin, 22 Juli 2025, di Aula Kodim 0824 Jember dan dihadiri lebih dari 200 peserta dengan antusiasme tinggi.

Dalam sambutannya, Letkol Arm Indra Ardiansyah, G.Dip.M Han., menegaskan bahwa dirinya tidak sedang mengajak untuk berbisnis dalam program MBG, melainkan ingin memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini sukses besar di Jember. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dari seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah dan pelaku ekonomi lokal, untuk menjamin ketersediaan bahan baku agar tidak terjadi kelangkaan pangan yang bisa mengganggu kebutuhan rumah tangga dan dapur MBG.

“Diperlukan pemetaan yang jelas terkait kebutuhan dasar pangan agar 218 dapur MBG yang ditargetkan di Jember dapat beroperasi dengan lancar dan kebutuhan rumah tangga masyarakat tetap aman terkendali,” ujarnya. 


Dalam forum tersebut, hadir pula Tokoh Abdi Negara Drs. H. Widi Prasetyo, M.Pd., yang memaparkan secara rinci proyeksi ekonomi dari keberadaan dapur MBG. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan belanja 218 dapur MBG per tahun diperkirakan mencapai Rp2 triliun, jumlah yang setara dengan hampir setengah APBD Jember.


“Dampaknya luar biasa, karena belanja bahan pokok dalam skala besar seperti ini akan meningkatkan perputaran ekonomi lokal dan secara signifikan menurunkan angka kemiskinan,” jelas Widi.


Namun, Widi juga mengingatkan bahwa saat ini saja, dengan jumlah dapur MBG yang masih terbatas, harga sayuran sudah mengalami lonjakan akibat meningkatnya permintaan. Jika tidak diantisipasi, kelangkaan bahan baku bisa menjadi pemicu inflasi dan mengganggu kebutuhan rumah tangga.


Sementara itu, tokoh masyarakat Jember sekaligus aktivis sosial, H. Achmad Sudiyono, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dandim. Ia menekankan bahwa keberadaan dapur MBG telah membawa senyum bagi banyak pihak—mulai dari siswa, santri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita sebagai penerima manfaat. Para relawan, pedagang, dan pemilik dapur yang disewa pun ikut merasakan manfaat ekonomi dari program ini.


Namun, ia mengingatkan bahwa senyum para penerima manfaat jangan sampai menjadi derita bagi masyarakat umum akibat kelangkaan bahan masakan di pasar.


“Karenanya, sangat penting untuk meningkatkan produksi semua jenis komoditas pangan di Jember secara berkelanjutan,” tegas pria yang akrab disapa H. Achmad dan juga owner Dapur MBG Bintoro Jember ini. 


Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kapolres Jember, Wakapolres, para pengusaha, dan pimpinan yayasan pondok pesantren. Seluruh pihak menyepakati pentingnya kerja sama lintas sektor demi menyukseskan program MBG tanpa mengorbankan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di masyarakat. (Had) 

Bagikan:

Komentar