|
Menu Close Menu

Dipimpin Gus Rizza, Banser Jatim Terjun Langsung Bantu Evakuasi Korban Ambruknya Musala Al Khoziny

Minggu, 05 Oktober 2025 | 15.00 WIB

Banser Jatim saat berada di lokasi Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Sidoarjo Musibah ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menggugah kepedulian berbagai pihak. Sejak pagi, Kasatkorwil Banser Jawa Timur, H. Rizza Ali (Gus Rizza), memimpin langsung puluhan anggota Banser untuk membantu proses evakuasi korban bersama TNI, Polri, BPBD, dan relawan setempat.


Dengan mengenakan seragam khas Banser lengkap dengan perlengkapan keselamatan, para personel tampak sigap menyingkirkan puing-puing bangunan yang runtuh. Aksi cepat dan terkoordinasi ini mencerminkan semangat pengabdian Banser yang tak hanya bergerak di bidang keamanan, tetapi juga dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana.


“Kami hadir atas dasar panggilan kemanusiaan. Ini bukan sekadar tugas organisasi, tetapi panggilan hati untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” ujar Gus Rizza di sela kegiatan evakuasi.


Selain membantu mengevakuasi korban, Banser juga berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk memastikan area sekitar aman dari potensi reruntuhan lanjutan. Proses pencarian dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi struktur bangunan yang masih labil.


Hingga sore hari, para anggota Banser bersama unsur lainnya terus bekerja tanpa lelah. Mereka bahu-membahu membersihkan lokasi sambil memastikan jalur evakuasi tetap terbuka.


Dalam kesempatan itu, Gus Rizza menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan berharap seluruh pihak diberi kekuatan menghadapi ujian ini.


“Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Banser akan terus hadir di garis depan dalam setiap aksi kemanusiaan,” ujarnya.


Kehadiran Banser Jawa Timur di lokasi bencana ini mendapatkan dukungan langsung dari Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa' Safril. Selain itu, hal tersebut juga menegaskan jati diri mereka sebagai garda terdepan kemanusiaan, selalu siap siaga di tengah masyarakat tanpa memandang latar belakang, serta menjunjung tinggi nilai solidaritas, gotong royong, dan kepedulian sosial. (Had) 

Bagikan:

Komentar