|
Menu Close Menu

Hari Santri Nasional 2025: Gus Iwan Ajak Santri Jadi Solusi Bangsa dan Penggerak Peradaban Dunia

Rabu, 22 Oktober 2025 | 18.39 WIB

H.Ahmad Iwan Zunaih, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai NasDem.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, SurabayaAnggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai NasDem, H. Ahmad Iwan Zunaih atau yang akrab disapa Gus Iwan, menyerukan agar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 menjadi momentum kebangkitan santri sebagai penggerak kemajuan bangsa dan peradaban dunia.


Menurutnya, tema HSN 2025 yang dicanangkan Kementerian Agama, yakni “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, sangat relevan dengan peran strategis santri di masa kini.


“Saya rasa tema HSN 2025 ini sangat tepat sekali. Melalui Hari Santri ini, kita diingatkan bahwa kaum santri memiliki potensi besar menjadi roda penggerak dalam perkembangan dan pertumbuhan bangsa,” ujar Gus Iwan di Surabaya, Rabu (22/10/2025).


Gus Iwan menegaskan bahwa sejak dahulu, pesantren dan santri memiliki karakter dasar sebagai solusi bagi umat dan bangsa. Ia berharap semangat itu terus digelorakan dalam setiap langkah perjuangan kaum santri di era modern.


“Core dari pesantren sejak dulu adalah santri harus menjadi solusi. Bukan hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi masyarakat dan bangsanya,” tegasnya.


Ia menilai, Hari Santri harus dimaknai bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi untuk menggairahkan kembali peran santri sebagai agen perubahan yang mampu mendorong kemajuan bangsa.


“Momentum ini penting untuk mengingatkan kembali bahwa santri adalah modal besar bagi pertumbuhan dan perkembangan bangsa, bahkan berpotensi membangun peradaban dunia,” ujarnya. 


Dalam pandangan Gus Iwan, agar santri dapat berperan sebagai solusi dan penggerak peradaban, mereka harus memiliki dua modal utama: keimanan yang kuat dan ilmu pengetahuan yang tinggi.


Ia menegaskan, keimanan menjadi fondasi utama yang harus tertanam dalam diri setiap santri. Dari keimanan yang kokoh, akan lahir pribadi yang berakhlak mulia dan mampu menebarkan kebaikan di tengah masyarakat.


Allah akan mengangkat derajat suatu kaum ketika mereka memiliki iman yang kuat. Iman yang benar akan tercermin dalam akhlak — baik akhlak kepada Allah, kepada sesama manusia, maupun kepada alam sekitar,” tutur anggota DPRD asal Fraksi NasDem itu.


Namun, Gus Iwan menegaskan bahwa iman saja tidak cukup. Dalam menghadapi perkembangan zaman dan tantangan global, santri juga harus memperkuat diri dengan ilmu pengetahuan.


“Tanpa ilmu, dunia tidak akan pernah maju. Karena itu, santri harus berilmu tinggi, baik dalam ilmu agama maupun pengetahuan umum. Keduanya saling melengkapi,” ujarnya.


Gus Iwan menilai, santri berpotensi besar membentuk peradaban dunia jika mampu memadukan kekuatan iman dan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.


“Santri yang beriman kuat dan berilmu tinggi akan mampu menjadi solusi nyata bagi bangsa dan bahkan dunia. Mereka adalah harapan dalam membentuk peradaban yang berkeadaban dan berakhlak,” ucapnya.


Ia juga mengajak para santri untuk terus meneladani semangat para kiai dan tokoh-tokoh pesantren terdahulu, yang telah berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan, tetapi juga untuk menjaga moral dan spiritual bangsa.


“HSN 2025 ini harus menjadi refleksi untuk mengingat kembali peran besar santri dan apa saja modal yang harus dimiliki agar cita-cita para ulama dan kiai terdahulu dapat terwujud,” pungkas Gus Iwan. (Had) 

Bagikan:

Komentar