![]() |
| Ketua PWNU Bangka Belitung, Dr. H. Masmuni Mahatma saat memimpin pembacaan Deklarasi Etik Bela Pesantren, Kiai, dan Santri di Bangka Tengah.(Dok/Istimewa). |
Pembacaan deklarasi berlangsung khidmat dan dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Bangka Belitung, Masmuni Mahatma dengan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir dari berbagai unsur NU di daerah tersebut.
Deklarasi ini menjadi pernyataan sikap resmi warga NU Bangka Belitung yang menegaskan komitmen untuk menjaga kehormatan lembaga pesantren, para kiai, dan santri sebagai pilar utama pendidikan Islam di Indonesia.
Berikut isi lengkap Deklarasi Etik Bela Pesantren, Kiai, dan Santri:
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan mengharap ridla dan hidayah Allah SWT serta syafaat Rasulullah Saw., kami mendeklarasikan spirit kekeluargaan, solidaritas ke-NU-an, komitmen kolektifitas, kejuangan kepesantrenan dan jihad etik Jamiyyah al-Nahdliyah sebagai berikut :
1. Mengecam keras tayangan Xpose Uncensored Trans7, 13 Oktober 2025, yang terang-terangan bermuatan ujaran kebencian, pembunuhan karakter, menghina, melukai, menjatuhkan martabat Pondok Pesantren, Ulama, Kiai dan Santri dengan cara yang sangat tidak beradab di hadapan publik.
2. Meminta kepada PBNU, Rabithah Maahid Islamiyah (RMI), untuk mendesak Kapolri segera mengusut tuntas aktor intelektual dan jajaran redaksi tayangan jahat Trans7 ini sehingga terwujud sanksi hukum, sanksi sosial-kemediaan, sanksi moral kemasyarakatan dan sanksi administratif-manajerial terhadap Trans7.
3. Mengajak seluruh elemen bangsa, lapisan masyarakat, akademisi, praktisi, ilmuwan, budayawan, ideolog, seniman, penyair, ekonom, dan komunitas alumni pondok pesantren berhaluan Ahlussunnah wa Al-Jamaah al-Nahdliyah agar merapatkan barisan, memadukan kekuatan, demi menyadarkan perilaku menyimpang maupun kelicik-munafikan manajemen Trans7 yang merongrong dan menistakan kultur (keyakinan) komunal masyarakat pesantren (NU) di mana pun berada.
4. Meminta kepada Para Pengasuh, Kiai-Kiai Khos, Simpatisan, Militan dan Pejuang Pondok Pesantren dari kalangan NU di seluruh Nusantara untuk mempersiapkan Resolusi Jihad Jilid II demi marwah dan martabat ASWAJA al-Nahdliyah serta Pondok Pesantren se Nusantara.
5. Meminta kepada Pemerintah Indonesia bersama seluruh Kementerian dan Lembaga Negara untuk bersungguh menindak dan membumi-hanguskan gerakan digital-radikal-kanibal sekaligus ideologi berbasis khawarijisme, takfirisme, kapitalisme berkedok agama, demi keutuhan NKRI.
6. Menghimbau kepada seluruh kader NU, khususnya di Bangka Belitung, agar senantiasa siaga dan jangan pernah lelah mengawal Indonesia, mencintai pesantren, membela kiai, mendampingi dan menyayangi kaum santri atasnama Amanah Ilahi Rabbi, Sunnah Sang Nabi, serta jihad kekhalifahan di muka bumi.
7. Mari jadikan realitas perilaku menyimpang dari Trans7 ini sebagai suplemen konstruktif-integratif dalam rangka merapikan konsolidasi universal keberlangsungan pondok pesantren, marwah para kiai dan masa depan kaum santri di dunia.
Alhamdulillahi Rabbil Alamin,
Demikian deklarasi etik bela pesantren, kiai dan santri dibuat, dibacakan, dan disampaikan penuh ketulusan secara terbuka. Semoga menjadi ibrah bagi kita selaku bangsa yang berkemanusiaan yang adil dan beradab. Amin.
Bangka Tengah, 20 Oktober 2025


Komentar