![]() |
| Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur.(Dok/Istimewa). |
Senator yang akrab disapa Ning Lia itu dikenal sebagai wakil rakyat yang dekat dengan masyarakat hingga ke akar rumput. Dalam pandangannya, konsep otonomi daerah seharusnya tidak sekadar soal pembagian kewenangan atau pemerataan anggaran, melainkan juga menekankan aspek keadilan kontekstual di setiap daerah.
“Pada prinsipnya, saya ingin menekankan pentingnya otonomi daerah yang berkeadilan. Artinya, kebijakan pusat tidak bisa disamaratakan untuk semua wilayah karena setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,” ujar Ning Lia di Surabaya, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, kebijakan pembangunan sering kali terjebak pada paradigma pemerataan tanpa mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Ia mencontohkan bahwa tidak semua daerah yang tidak termasuk kategori 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dapat dikatakan maju.
“Kadang kita hanya mengenal istilah wilayah maju dan 3T. Padahal, ada banyak daerah yang tidak termasuk 3T, tapi juga belum bisa dikatakan maju. Maka dari itu, konsep keadilan harus benar-benar menjadi dasar dalam pembagian kewenangan maupun keuangan antara pusat dan daerah,” tegasnya.
Lia menambahkan, hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah harus diatur secara proporsional agar lebih berpihak pada kebutuhan masyarakat lokal. Menurutnya, prinsip keadilan merupakan fondasi utama dalam membangun pemerintahan daerah yang mandiri dan responsif terhadap persoalan masyarakatnya.
Selain dikenal sebagai politisi yang berkomitmen pada keadilan sosial, Lia Istifhama juga memiliki kedekatan emosional dengan kalangan muda, khususnya Generasi Z. Sikapnya yang terbuka, komunikatif, dan sederhana membuatnya dijuluki sebagai wakil rakyat yang bisa diajak bicara.
Kehadiran Ning Lia di berbagai ruang dialog publik dan komunitas memperlihatkan bahwa dirinya tidak hanya menyuarakan gagasan dari balik meja parlemen, tetapi juga terjun langsung mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Bagi saya, suara rakyat itu bukan sekadar data atau laporan. Itu adalah napas dari perjuangan yang harus kita dengarkan dan tindak lanjuti,” pungkasnya dengan senyum hangat. (Had)


Komentar