![]() |
| Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur saat meresmikan Dapur Sehat BGN di Surabaya.(Dok/Istimewa). |
Kegiatan Grand Opening dan peresmian Dapur Sehat BGN tersebut digelar di halaman SPPG Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Acara berlangsung hangat dan penuh makna sosial, karena turut dirangkaikan dengan pembagian sembako dan alat sekolah bagi masyarakat serta anak-anak sekitar. Program ini merupakan kolaborasi antara Perkumpulan 93 dan Indonesia Respon Cepat (IRC).
Dalam sambutannya, Ning Lia menegaskan bahwa Dapur Sehat BGN bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah konkret untuk menghadirkan edukasi gizi di tengah masyarakat. Ia menilai pentingnya dukungan lintas elemen dalam menjalankan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
“Melalui Dapur Sehat BGN ini, kita ingin anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Makan bersama bukan hanya soal pangan, tapi juga penguatan sosial dan kebersamaan,” ujar Ning Lia, keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Zainal Abidin selaku pembina kegiatan, Kiai Rosidi (Bendahara MUI Jawa Timur), Kiai Nur Sahid (ulama setempat), Danramil Gayungan Kapten Andi Junaidi, Wakapolsek Jambangan, Camat Jambangan, Lurah Pagesangan, perwakilan Korwil BGN Surabaya Mas Akmal, serta jajaran RT/RW dan warga sekitar.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong dalam membangun sistem pangan lokal yang sehat dan mandiri. Ning Lia menegaskan, program ini sejalan dengan visi DPD RI dalam mendorong transformasi kesejahteraan sosial berbasis komunitas.
“Kita tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar lebih paham tentang makanan sehat, higienitas, dan kemandirian pangan,” tambah Ning Lia, yang juga Putri KH Maskur Hasyim itu.
Selain menyoroti isu gizi, Ning Lia juga menekankan pentingnya literasi digital di tengah maraknya disinformasi tentang makanan bergizi di media sosial. Ia mendorong masyarakat untuk lebih kritis dan mau belajar bersama memahami konsep gizi seimbang.
“Dapur Sehat ini bukan sekadar tempat memasak, tapi ruang belajar bersama masyarakat untuk memahami apa itu gizi seimbang dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya, yang juga peraih DetikJatim Awards 2025 sebagai Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai Masyarakat Jawa Timur.
Sebagai lulusan doktoral Ilmu Ekonomi Islam UINSA, Ning Lia berharap program Dapur Sehat BGN dapat menjadi model kolaboratif antara lembaga sosial, tokoh masyarakat, dan pemerintah dalam menangani isu stunting, ketimpangan gizi, dan kemiskinan pangan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan makan bergizi bersama anak-anak, yang menjadi simbol kebersamaan dan semangat “Gizi Anak Negeri, Tumbuh Sehat Bersama.”
“Insyaallah, dari dapur sederhana ini akan lahir generasi emas Indonesia yang sehat lahir dan batin,” pungkas Ning Lia dengan penuh optimisme. (Had)


Komentar