![]() |
| Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur.(Dok/Istimewa). |
Ajang tahunan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap tokoh publik, lembaga, pelaku usaha, dan komunitas yang dinilai berkontribusi besar bagi kemajuan Jawa Timur. Tahun ini, DetikJatim Awards menghadirkan enam kategori penghargaan, di antaranya Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji, Anugerah Figur Akselerator Kemajuan, hingga Anugerah Adiluhung bagi tokoh berjasa besar dalam perjuangan bangsa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa turut menyabet Anugerah Program Ekonomi Terpuji untuk kategori Penguatan Ekonomi Desa melalui Koperasi Merah Putih. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang hadir mewakili Gubernur Khofifah.
“Kami berterima kasih atas apresiasi dari DetikJatim kepada Pemprov Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah. Seluruh elemen bekerja bahu-membahu melayani masyarakat sebaik mungkin,” ujar Emil.
Ia menegaskan, Pemprov Jatim akan terus memperkuat program-program pembangunan daerah yang sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam program Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Ketahanan Pangan.
Di bawah kepemimpinan Khofifah, Jawa Timur berhasil menuntaskan pembentukan 8.494 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Program ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Jatim dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sementara itu, Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, juga menerima DetikJatim Awards 2025 atas kontribusinya dalam memperjuangkan isu kesejahteraan rakyat. Dikenal dengan pendekatan humanis dan konsistensinya turun langsung ke lapangan, Ning Lia terus memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil melalui berbagai kebijakan strategis di tingkat nasional.
Dalam kiprahnya di DPD RI, Lia aktif mendorong agar Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN Daerah sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat. Upaya ini bertujuan meringankan beban APBD daerah serta mempercepat terwujudnya Universal Health Coverage (UHC) 100 persen di seluruh Indonesia.
Selain itu, Lia juga memperjuangkan perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para santri di pondok pesantren. Ia turut mengusulkan adanya kuota khusus bagi penyandang disabilitas dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) agar akses pendidikan lebih inklusif.
“Akses pendidikan dan kesehatan adalah fondasi utama kesejahteraan. Negara harus hadir memastikan kelompok rentan tidak tertinggal,” tegas Ning Lia.
Sebagai bentuk komitmennya terhadap pelayanan publik, Lia menggagas kerja sama antara DPD RI Jawa Timur dan Ombudsman Jawa Timur dalam pembentukan Posko Pengaduan Bersama DPD–Ombudsman. Posko ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait pelayanan publik.
Meski dikenal sebagai keponakan Gubernur Khofifah, penghargaan yang diraih Lia Istifhama sepenuhnya didasarkan pada kiprah nyata di lapangan. Dalam masa reses tahun ini, ia tercatat menyambangi 14 titik di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, berdialog langsung dengan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka.
“Turun ke masyarakat adalah cara terbaik memahami realitas kebijakan. Dari sanalah lahir aspirasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan rakyat,” ujarnya.
Selain dua srikandi tersebut, sejumlah lembaga dan tokoh juga menerima penghargaan bergengsi. Dekranasda Jawa Timur memperoleh penghargaan atas Akselerasi UMKM Kerajinan melalui Ruang Kreatif Integratif. Dinas Pendidikan Jawa Timur mendapatkan Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji berkat penguatan ekosistem pendidikan inklusif. Sementara Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto dianugerahi sebagai Penggerak Ketahanan Pangan.
Rangkaian penghargaan tersebut menegaskan bahwa Jawa Timur terus melahirkan inovasi dan kolaborasi lintas sektor yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, serta penguatan karakter dan budaya lokal. Dengan torehan prestasi ini, Khofifah Indar Parawansa dan Lia Istifhama kian menegaskan peran penting perempuan Jawa Timur sebagai motor penggerak pembangunan dan inspirasi bagi kemajuan bangsa. (Had)


Komentar