![]() |
| Kegiatan Anugerah Kampus Unggulan LLDIKTI Wilayah VII Tahun 2025 di Hotel Grand Mercure Mirama, Malang.(Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Malang- Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah nasional. Kampus yang berpusat di Paiton, Probolinggo, ini meraih Piagam Penghargaan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk kategori Perguruan Tinggi Akademik Klaster Madya dalam ajang Anugerah Kampus Unggulan LLDIKTI Wilayah VII Tahun 2025.
Acara penghargaan yang digelar di Hotel Grand Mercure Mirama Malang pada 10 Oktober 2025 ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., yang menyerahkan langsung piagam berdasarkan Surat Keputusan Nomor 598/LL7/SK/KL/2025 kepada Dr. KH. Najiburrahman, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Nurul Jadid.
Prestasi ini memperkuat posisi UNUJA sebagai perguruan tinggi pesantren yang progresif dalam pengembangan riset dan pengabdian. Setelah pada tahun 2023 meraih Bronze Winner di kategori perguruan tinggi Klaster Pratama, UNUJA kini menegaskan eksistensinya di Klaster Madya. Dengan capaian tersebut, UNUJA berpeluang besar naik ke Klaster Utama pada akhir 2025 atau awal 2026.
Dalam indeks nasional Science and Technology Index (SINTA) Kemdikbudristek, UNUJA menempati peringkat ke-152 dari 5.491 perguruan tinggi di Indonesia, melonjak drastis dari posisi ke-296 pada 2023. Kenaikan signifikan ini menunjukkan peningkatan kualitas dan produktivitas riset sivitas akademika UNUJA.
Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd., Wakil Rektor III Bidang Inovasi, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, menyampaikan bahwa penghargaan ini mencerminkan komitmen seluruh elemen universitas dalam memperkuat tradisi riset yang inovatif dan berdampak sosial.
“UNUJA berupaya agar setiap penelitian tidak berhenti pada publikasi semata, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat. Semangat inovasi dan pengabdian inilah yang menjadi ruh UNUJA sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., Kepala Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNUJA, menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari konsolidasi sistem riset dan publikasi yang berorientasi pada luaran terukur.
“Kami mengintegrasikan berbagai program penelitian dan pengabdian dengan KKN berbasis luaran serta mendorong tugas akhir mahasiswa dalam bentuk publikasi ilmiah di jurnal Sinta 2 hingga 4. Dengan cara ini, ekosistem akademik UNUJA menjadi lebih produktif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut Dr. Fawaid, strategi tersebut tidak hanya meningkatkan skor SINTA, tetapi juga memperkuat posisi UNUJA dalam pemetaan nasional riset dan pengabdian. LP3M kini juga fokus membangun kolaborasi riset lintas fakultas serta memperluas jejaring hibah eksternal dengan lembaga pemerintah dan mitra internasional.
Indikator penilaian kinerja perguruan tinggi mencakup jumlah publikasi internasional bereputasi (Scopus), artikel nasional terindeks Sinta, dana hibah penelitian, jurnal internal terakreditasi, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), jabatan fungsional dosen, serta akreditasi program studi.
Dengan capaian tersebut, UNUJA semakin menegaskan diri sebagai kampus berbasis pesantren yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kami optimistis UNUJA akan segera menembus Klaster Utama dan bersanding dengan kampus unggulan nasional lain. Namun yang terpenting, UNUJA tetap konsisten menjadikan riset sebagai jalan pengabdian,” pungkas Dr. Hasan Baharun. (Red)


Komentar