|
Menu Close Menu

PAC GP Ansor Dungkek Gelar Pelantikan dan Orasi Kesantrian: Menjadi Santri, Menjaga Bangsa dan Kiai

Selasa, 04 November 2025 | 04.20 WIB

Pelantikan PAC GP Ansor Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Sumenep — Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dungkek resmi melantik pengurus baru masa khidmat 2024–2027 dalam acara bertajuk Orasi Kesantrian: “Menjadi Santri, Menjaga Bangsa dan Kiai”. Kegiatan yang berlangsung khidmat di Balai Latihan Kerja (BLK) Anwarur Abror, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, tersebut menjadi momentum penting bagi kader Ansor untuk mempertegas komitmen pengabdian dan loyalitas terhadap nilai-nilai Nahdlatul Ulama.


Acara pelantikan dihadiri jajaran Pengurus Pusat GP Ansor, PW Ansor Jawa Timur, PC Ansor Sumenep, serta perwakilan badan otonom NU lainnya, seperti IPNU, IPPNU, Fatayat, Muslimat, dan MWC NU Dungkek.


Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Nur Faizin, menyampaikan orasi kesantrian yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader di tengah arus modernisasi dan perkembangan teknologi.


“Sebagai santri NU, kader Ansor harus upgrade skill untuk menghadapi perkembangan zaman. Ansor harus hadir di segala sektor kehidupan,” tegasnya.


Menurut Nur Faizin, tantangan generasi muda saat ini tidak hanya terkait semangat berorganisasi, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan digital. Karena itu, kader Ansor dituntut untuk terus belajar dan berinovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai kesantrian.


Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Dungkek yang baru dilantik, Muhammad Rasyidi, dalam sambutan perdananya menegaskan bahwa menjadi bagian dari Ansor bukan sekadar kebanggaan, tetapi juga pengabdian yang memerlukan perjuangan dan keikhlasan.


“Organisasi pengabdian itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Balasannya bukan materi, tapi barokah dari Ansor,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.


Rasyidi berharap, kepengurusan baru ini mampu menjadi motor penggerak kegiatan keagamaan dan sosial di Kecamatan Dungkek, sekaligus memperkuat sinergi antara Ansor dengan para kiai dan masyarakat.


Momentum pelantikan tersebut menjadi simbol peneguhan semangat santri Ansor untuk terus menjaga marwah Nahdlatul Ulama, membela ulama, dan berkontribusi nyata bagi bangsa dan daerah. (Yud/Had) 

Bagikan:

Komentar