|
Menu Close Menu

Gus Udin : Menyalurkan Zakat Lewat Lazisnu Pilihan Tepat

Rabu, 21 April 2021 | 21.08 WIB

caption : KH. Mas A. Nasrohuddin, Wakil Syuriah PCNU Kota Surabaya saat mengisi kegiatan Ngaji Sore Ramadhan 1442 H, dengan tema Zakat dan Filosofinya. foto : istimewa.


lensajatim.id Surabaya-
Potensi zakat di Kota Surabaya luar biasa besar untuk membantu kaum dhuafa maupun pemberdayaan umat. Namun sayangnya, potensi itu masih belum dikelola secara maksimal dan profesional.


Zakat juga memiliki filosofi ke dalam yaitu mensucikan diri dari sifat kikir. Sementara filosofi keluar, zakat adalah bentuk implementasi solidaritas dan berbagi kepada sesama.


Masih banyak juga masyarakat termasuk nahdliyin yang menyalurkan zakatnya bukan melalui lembaga resmi seperti Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama atau Lazisnu. Sehingga pendistribusiannya tidak tepat sasaran.


"Saya mengimbau para nahdliyin agar menyalurkan zakatnya melalui Lazisnu. Dengan begitu pengelolaannya lebih maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan," tutur KH. Mas A. Nasrohuddin, Wakil Syuriah PCNU Kota Surabaya dalam Ngaji Sore Ramadhan dengan tema Zakat dan Filosofinya di kantor PCNU Kota Surabaya, Rabu (21/4/2021).


Kiai Mas A. Nasrohuddin yang biasa disapa Gus Udin ini mengingatkan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas juga mengimbau agar umat Islam menyalurkan zakatnya ke lembaga resmi. Karena itu, nahdliyin sudah sepatutnya menyalurkan zakat yang dilembaga yang dimiliki NU, yaitu Lazisnu.


Keluarga pesantren Sidoresmo ini menjelaskan, menyalurkan zakat melalui Lazisnu adalah pilihan tepat. Sebab, Lazisnu bersifat terbuka, akuntable dan bisa dipertanggungjawabkan pendistribusiannya.


"NU punya Lazisnu lembaga resmi yang mengelola dan mendistribusikan zakat. Sudah seharusnya warga NU menyalurkan zakatnya melalui Lazisnu," imbuhnya.


Gus Udin juga mengimbau kepada para pengurus Lazisnu agar lebih mendekatkan diri kepada warga NU, terutama mereka yang ingin berzakat. Lazisnu harus ada di dekat masyarakat, di tingkat Kecamatan sampai Kelurahan.


Prinsipnya mereka yang akan berzakat agar dimudahkan, kalau perlu dijemput. Ia berharap Lazisnu bisa dirasakan keberadaannya di tengah masyarakat.


"Saya kira sosialisasi dan kesadaran harus terus disampaikan kepada warga NU. Agar warga NU bersedekah dan berzakat melalui Lazisnu, bukan ke lembaga lain, apalagi lembaga yang tidak resmi," pungkasnya. (Red)

Bagikan:

Komentar