|
Menu Close Menu

Pastikan Stok Beras Aman, Ini Langkah Komisi IV DPR RI

Selasa, 13 April 2021 | 20.55 WIB

 

Hasan Aminuddin, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI saat meninjau Pergudangan GBB Paceda Bitung Perum Bulog (Dok/Istimewa)

lensajatim.id Bitung- Komisi IV DPR RI Meninjau pergudangan GBB Paceda Bitung Perum Bulog, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu. (10/04/2021). Hal tersebut sebagai upaya untuk  membuktikan ketersediaan stok beras aman hingga Juni mendatang.


Seusai memimpin reses tim kunjungan kerja Komisi IV DPR,  Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai NasDem, Hasan Aminudin mengatakan, tujuan tim kunjungan kerja reses Komisi IV DPR datang ke lokasi tersebut untuk memastikan stok beras Bulog aman hingga bulan Juni mendatang.  


"Komisi IV DPR menolak rencana impor satu juta ton beras. Saat isu itu digulirkan, banyak petani di negeri ini dirugikan, karena harga beras jadi turun di seluruh Indonesia," tukas Hasan.


Legislator asal Fraksi NasDem Dapil Jawa Timur II (Probolinggo-Pasuruan) itu menambahkan, seperti penjelasan dari Bulog dan Kementerian Pertanian, stok beras Bulog seharusnya cukup untuk memastikan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Terlebih, saat ini memasuki masa panen raya.


“Penjelasan dari Bulog dan Kementan, stok beras cukup sampai bulan Juni sehingga terakhir Presiden sudah menyakinkan dari rekomendasi Komisi IV DPR, akhirnya beliau menyampaikan rekomendasi tersebut diterima dan tidak akan melakukan importasi beras sampai dengan bulan Juni,” tandas Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem.


Hasan juga meminta pemerintah agar memberikan kewenangan yang seimbang antara menyerap gabah petani dan penugasan penyaluran Bulog. Hal itu sebagai solusi atas permasalahan Bulog selama ini yang berkaitan dengan distribusi beras.


“Libatkan Bulog dalam pemberian bantuan nontunai kepada rakyat.  Kedua, setiap bansos yang diberikan kementerian mana pun berasnya beli kepada Bulog. Saya pikir ini adalah solusi untuk menjawab pertanyaan masyarakat,” tegas mantan Bupati Probolinggo, Jawa Timur dua periode itu. (Red)

Bagikan:

Komentar