|
Menu Close Menu

Serius Berdayakan Masyarakat Kurang Mampu, G25 Indonesia Tandatangani MOU dengan UTM

Kamis, 08 April 2021 | 21.25 WIB

Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Dr. H. Muh. Syarif, Drs.Ec.M.Si bersama Ketua G25 Indonesia, Dasuki Rahmad, S.H saat acara penandatanganan MOU (Dok/Istimewa)


lensajatim.id
Bangkalan-
Yayasan Dualima Indonesia atau G25 Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lt.5 Gedung Rektorat UTM. Rabu (08/04/2021).


Dalam kegiatan itu hadir Rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr. H. Muh. Syarif, Drs. Ec. M.Si, Sekaligus Ketua Dewan Pembina G25 Indonesia. Selain itu hadir juga Warek II  Dr, Ir. Abdul Azis Jakfar, M.T., dan segenap Kabiro Civitas Akademik Universitas Trunojoyo Madura. Kemudian ada  Moch. Fauzan Jakfar yang juga merupakan Dewan Pembina G25 Indonesia.


Muh. Syarif saat menyampaikan sambutan menjelaskan bila dirinya menyambut baik kerjasama yang dijalin dengan G25 Indonesia. Apalagi, yang dilakukan G25 Indonesia merupakan gerakan pemberdayaan yang betul-betul dari bawah.


Menurut Syarif, kerjasama tersebut juga merupakan implementasi dari kegiatan merdeka belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud RI. " Nanti kegiatannya bisa berupa pendampingan pengelolaan usaha  kepada pemetik manfaat dari G25," jelasnya.


Dasuki Rahmad selaku Ketua G25 Indonesia juga menjelaskan dalam MOU tersebut pihaknya bersepakat untuk mensinergikan potensi dan sumber daya yang dimiliki guna mengembangkan kerja sama pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi yang meliputi bidang Pendidikan, Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat.


" Kita juga  bersepakat untuk menggunakan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya yang ada, baik fasilitas, sarana prasarana dan sumber daya manusia serta sumber daya alam yang dimiliki dapat terintegrasi, efektif dan efisien untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat," tandas pria yang akrab disapa Dasuki.


Usai Launching dan penandatanganan MOU, dilanjutkan dengan kegiatan diskusi yang bertema Strategi Pemberdayaan Ekonomi dan Pendidikan Rakyat Miskin. Dalam diskusi ini G25 Indonesia kedatangan Bayu Diktiarsa Pratama, yang merupakan Aktivis Gerakan sosial Kitabisa.com Jawa Timur, Dr. Safi’ SH,. MH akademisi UTM yang juga merupakan Dewan Pembina G25 Indonesia, Serta Zainul Fahmi sebagai Praktisi Wirausaha sekaligus kepala Divisi Litbang G25 Indonesia.


Bayu Diktiarsa Pratama, dari Kitabisa.com banyak bercerita tentang gerakan sosial yang ada di Jawa Timur. Ia juga menyinggung soal masa-masa rentan bagi gerakan seperti G25 Indonesia itu dalam usia-usia antara 4 tahun hingga 6 tahun.


" Setidaknya ada beberapa hal yang dibutuhkan dalam manajerial organisasi, termasuk yang bergerak dibidang sosial," tutur Bayu.


Pertama, Orang yang Haster : Ambisi bagus, hadapi masalah kuat, Visi-Misi jelas, Kemudian ada Hipster : Seni, bisa menarasikan dengan baik, Administrator : administrasi, Dan terakhir untuk saat ini dibutuhkan jaringan kelembagaan : membangun kerjasama, open kolaborasi.


Puluhan pengurus dan relawan G25 Indonesia itu tampak antusias mengikuti jalannya diskusi. Relawan dan pengurus terdiri dari berbagai latar belakang dan daerah. Bahkan ada yang dari Kabupaten Sidoarjo, seperti Titik Indrawati Maliki yang duduk di Dewan Pembina. (Had/Red)

Bagikan:

Komentar