|
Menu Close Menu

Antisipasi Kasus Antraks di Tulungagung Meluas ke Daerah Lain, Komisi IV Minta Kementan RI Turun Langsung

Senin, 14 Juni 2021 | 11.07 WIB

 

Slamet Aryadi, Anggota Komisi IV DPR RI (Dok/Istimewa)

lensajatim.id Surabaya- Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian (Kementan) RI serius menyikapi kasus antraks yang menimpa ternak sapi dan kambing di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur beberapa waktu lalu.


" Kasus di Tulungagung ini harus disikapi serius, apalagi berdasar uji lab dari satu ekor sapi yang mati dinyatakan positif antraks. Maka saya berharap Kementan RI Turun langsung, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, untuk antisipasi agar kasus ini tidak meluas," kata Slamet Aryadi, Anggota Komisi IV DPR RI saat dikonfirmasi. Minggu (13/06/2021) malam.


Langkah itu, penting kata Legislator asal PAN agar  antraks pada ternak sapi ini tidak meluas ke daerah lain. Apalagi, lanjut Slamet sebentar lagi akan memasuki Idul Adha, dimana kebutuhan masyarakat akan sapi dan kambing untuk keperluan kurban ini akan semakin tinggi.


" Maka memberikan kepastian bahwa sapi kurban itu sehat dan tidak terjangkit antraks itu penting. Entah dengan pemeriksaan semua sapi kurban atau lewat vaksin antraks," bebernya.


Langkah antisipasi tersebut lanjut Slamet, jangan hanya di lakukan di Tulungagung dan sekitarnya, tapi harus merata se Jawa Timur. " Kalau sekarang langkah antisipasi seperti vaksinasi antraks itu hanya di Tulungagung dan sekitarnya, maka saya berharap itu harus ditambah jangkauannya, se Jawa Timur, agar masyarakat tidak merasa was-was saat membeli sapi kurban," ungkapnya.


Belum lagi, Slamet menuturkan bila ternyata, antraks itu juga berpotensi menular kepada manusia. " Kita jangan anggap remeh antraks ini," pungkasnya.


Sebelumnya juga Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur juga mengaku sudah melakukan langkah terkait kasus antraks di Tulungagung. Termasuk juga mengantisipasi meluasnya antraks pada ternak hewan.


Seperti diberitakan oleh banyak media, sebanyak 29 ternak ekor sapi dan kambing dengan rincian, 26  sapi dan 3  kambing di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung meninggal. Dan berdasarkan hasil laboratorium satu ekor sapi yang meninggal dinyatakan positif antraks. (Had)

Bagikan:

Komentar