Oleh Anik Maslachah, S.Pd, M.Si
Lensajatim.id, Opini- Muktamar NU ke 34 berakhir dengan happy ending, dilakukan dengan demokratis dalam tahapan pemilihan Ketua Umum Tanfidziah hanya mencontreng untuk menghindari politik pragmatisme.
Usai keterpilihan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU langsung melakukan sungkem kepada Yai Said Aqil Siradj, menandakan adab santri-kiai merupakan politik mengedepankan akhlakul karimah.
Pun juga ucapan selamat dan doa yai Said aqil suraj ALFI ALFI MABRUK untuk Gus Yahya menunjukkan politik jiwa kesatria dan jiwa besarnya kiai.
Bahwa Muktamar NU ke 34 ini menggambarkan adanya politik santri-kiai, politik kemanusiaan, politik persahabatan, politik akhlakul karimah, politik kebangsaan yang patut menjadi tauladan kita bagi generasi penerus bangsa.
*Wakil Ketua DPRD Jawa Timur
**Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Jatim
Komentar