|
Menu Close Menu

Harga Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter, Barang Sulit, Begini Respon DPRD Jatim

Senin, 24 Januari 2022 | 08.04 WIB

Ahmad Iwan Zunaih, Anggota Komisi B DPRD Jatim. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Mahalnya harga minyak goreng membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus. Berupa program minyak goreng satu harga atau subsidi sejak 19 Januari 2022. Pemerintah mematok harga minyak goreng 14 ribu, yang sebelumnya harganya melambung tinggi.


Program ini mendapat sambutan antusias dari warga, terbukti  toko ritel modern seperti di Alfamart dan Indomaret, serta sejumlah ritel Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), diantaranya : TipTop, Hypermart, Lotte Mart, Superindo, Transmart, Carrefour, Asia Toserba, dan lain-lain, semuanya diserbu pembeli.


Tingginya antusiasme masyarakat membeli minyak goreng, meski juga sudah ada pembatasan pembelian, membuat minyak goreng dengan satu harga, langka dan sulit didapatkan.


Kondisi ini mendapat perhatian dari Ahmad Iwan Zunaih, Anggota Komisi B DPRD Jatim. Politisi yang akrab disapa Gus Iwan ini juga mengakui mendapatkan keluhan warga kalau minyak goreng yang satu harga cepat habis di ritel modern, Bahkan kadang tidak sampai satu jam sejak dibuka sudah habis.


" Padahal ini sudah ada pembatasan, pembelian, makanya ini harus ada pembatasan yang lebih ketat lagi, " tukas Gus Iwan saat dikonfirmasi. Minggu, (23/01/2022).


Misalnya, lanjut politisi asal Partai NasDem ini pembelian dengan berbasis Kartu Keluarga (KK), itu dalam rangka menghindari satu orang, atau satu keluarga belanja bareng-bareng, apalagi pindah-pindah toko ritel modern.


Selain itu, lanjut Gus Iwan, hal tersebut agar tidak terjadi penimbunan barang. " Artinya jangan sampai masyarakat yang beli banyak, dengan berbagai cara itu malah untuk ditimbun, ini harus benar-benar diantisipasi, kasihan masyarakat yang benar-benar membutuhkan, penimbunan sangat merugikan masyarakat," tandasnya.


Gus Iwan juga mendorong, perluasan distribusi penjualan harus segera dilakukan. Artinya minyak goreng satu harga itu jangan hanya dijual di ritel modern. " Nah itu katanya nanti juga akan dijual di pasar tradisional, harus disegerakan itu, agar distribusinya semakin meluas," bebernya.


Gus Iwan meminta pemerintah harus melakukan pengawasan dengan ketat terhadap program minyak goreng satu harga ini. Menurutnya, jangan sampai diberikan cela adanya oknum-oknum tertentu memanfaatkan program pemerintah yang sudah bagus, dan akibatnya merugikan masyarakat lainnya. " Jadi sekali lagi saya minta pengawasannya harus benar-benar diperketat," pungkasnya. (Had).

Bagikan:

Komentar