|
Menu Close Menu

Belasan Hewan Ternak Bergejala Virus PMK, DKPP Sumenep Minta Waspada

Rabu, 01 Juni 2022 | 21.51 WIB

Arif Firmanto, S.TP, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep. (Dok/Istimewa). 

Lensajatim.id, Sumenep -Belasan ternak sapi di Kabupaten Sumenep ditemukan bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), setelah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemeriksaan medis di sejumlah peternak hewan. (Rabu, 01 Juni 2022)


“Sebanyak tujuh belas ekor sapi bergejala PMK ditemukan petugas saat melakukan pemeriksaan di peternak yang berada di beberapa kecamatan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto, S.TP, M.Si, kepada Media Center, Rabu (01/06/2022).


Belasan sapi itu rinciannya, di Desa Mandala Kecamatan Rubaru sebanyak 8 ekor, Desa Bilapora Rebba Kecamatan Lenteng sebanyak 5 ekor dan di Desa Ketawang Karay Kecamatan Ganding sebanyak 4 ekor.


“Saat ini, kami terus memantau sekaligus melakukan pemeriksaan dan memberikan obat-obatan agar sapi yang bergejala PMK bisa segera membaik,” terangnya.


Arif Firmanto mengatakan, hewan ternak yang terjangkit PMK tingkat kematiannya cukup rendah, namun para peternak harus mewaspadai karena penularannya sangat tinggi atau sangat cepat melalui udara mencapai radius sekitar 10 kilometer.


Karena hewan ternak di Kabupaten Sumenep sudah ada yang terjangkit PMK perlu menjadi perhatian para peternak, sebab pihaknya sebelumnya juga menemukan satu ekor sapi di Kecamatan Pasongsongan positif dan sebanyak 28 ekor sapi di Kecamatan Saronggi bergejala PMK.


“Sebanyak 29 sapi yang tersebar di dua kecamatan itu kondisinya sudah sehat setelah dilakukan penanganan medis oleh petugas. Karena itu, kami mengajak peternak sapi untuk bersama-sama mencegah penularannya, sehingga penyebaran PMK bisa terkendali serta tidak semakin meluas di Kabupaten Sumenep,” tuturnya.


Untuk itulah, pihaknya mengimbau apabila peternak menemukan sapi miliknya bergejala PMK agar segera melaporkan, supaya petugas segera melakukan penanganan medis.


“Para peternak sebaiknya tidak memasukkan hewan ternak baru dalam kandang atau dicampur dengan ternak lain, sebagai langkah memutus rantai penularan PMK. Selain itu, para peternak juga menjaga kebersihan kandang ternaknya,” terangnya.


Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama pihak terkait baik Polres dan Kodim 0827 Sumenep, untuk mencegah penularan PMK semakin meluas telah melakukan berbagai langkah, di antaranya membentuk pos pengaduan, posko penanganan, pos pantau penyekatan lalu lintas ternak serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke peternak dan pemasangan banner di pasar ternak. 


“Selain itu juga mengagendakan untuk mengadakan pertemuan dengan peternak atau pedagang ternak minggu depan ini, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus PMK di Kabupaten Sumenep,” pungkas Arif Firmanto. (Sid/Red).

Bagikan:

Komentar