|
Menu Close Menu

Soroti Tragedi Kanjuruhan, Begini Desakan JAPNAS Jatim

Minggu, 02 Oktober 2022 | 12.28 WIB

 

Mohammad Supriyadi, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Provinsi Jawa Timur. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya-Tragedi rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang mendapat perhatian dari banyak pihak. Kali ini sorotan serius datang dari  Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Provinsi Jawa Timur Mohammad Supriyadi.


Dirinya mengaku sangat berduka cita atas  tewasnya 129 suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022. Dan bahkan, jumlah korban tersebut diprediksi bisa bertambah.


Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta Kapolda Jatim bertanggungjawab atas kejadian ini. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta telah lalai dalam melaksanakan tugas sebagai kepolisian.


"Saya minta pak Kapolri copot langsung Kapolda Jatim, dan Kapolres Malang atas tragedi Kanjuruhan ini, karena telah lalai dalam penanganan laga tersebut, ini merupakan peristiwa mematikan kedua di Dunia," kata Supriyadi dalam keterangan pers yang diterima redaksi. Minggu (2/10/2022).


Dirinya juga menyesalkan, adanya pihak kepolisian yang membawa gas air mata serta mobil pengamanan yang dimasukkan ke dalam Stadion Kanjuruhan Malang.


Untuk diketahui juga, dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan Stadion, penggunaan gas air mata tidak diperbolehkan, hal itu tertulis pada pasal 19 b soal pengamanan di pinggir lapangan.


"Sudah jelas-jelas dalam aturan FIFA itu tidak boleh ada gas air mata dan senjata api di Stadion saat pengamanan," jelasnya.


Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan dukacita atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang. Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan investigasi.


"Khusus pada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi dalam jumpa pers, Minggu (2/10/2022).


Jokowi juga memerintahkan Menpora serta Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait tragedi ini. Dia mengatakan Pelaksanaan hingga prosedur penanganan penyelenggaraan harus dievaluasi.


Atas hal itu, Jokowi meminta Liga 1 dihentikan sementara.


"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," katanya. (Red).

Bagikan:

Komentar