|
Menu Close Menu

Pengalaman Urus Ekonomi, Survei INES : Airlangga Pilihan Masyarakat Yang Tepat Jadi Capres

Kamis, 19 Januari 2023 | 19.28 WIB

Foto: doc.lensajatim.id - Nasional

lensajatim.id, JAKARTA - Indonesia Network Election Survei (INES) lakukan survei elektabilitas, terhadap sejumlah nama figur tokoh yang digadang-gadang berpotensi menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.


Direktur Eksekutif INES, Nugraheni Kartika mengatakan, bahwa survei kembali dilakukan tentang sosok pemimpin pada Pemilu 2024, yang membawa perubahan dalam pertumbuhan ekonomi.


Hasil survei INES sebanyak 91,7 persen pelaku usaha puas terhadap Perppu cipta kerja yang dinilai akan berdampak positif bagi pelaku usaha dan investor,  pelaku usaha menaruh harapan Perppu itu dapat membawa terciptanya iklim usaha yang sehat dan berdampak kesejahteraan bagi masyarakat. Dari total responden itu, sebanyak 8,3 persen tidak menjawab.


"Sebanyak 78,6 persen pelaku usaha puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam penanggulangan covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional dan dicabut PPKM sementara sebanyak 12,8 persen tidak puas dan sebanyak 8,6 persen tidak berkomentar, " kata Nugraheni  dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).


Nugraheni menjelaskan, dari hasil survei kepada pelaku usaha ketika diminta untuk memilih parpol, jika pemilu digelar hari ini maka partai Golkar paling banyak dipilih oleh para pelaku usaha dengan tingkat keterpilihan  mencapai 20,8 persen, kemudian diurutan kedua PDI Perjuangan 17,7 persen, lalu Partai Gerindra 17,2 persen, PKB 6,4 persen, Nasdem 5,2 persen, PPP 4,7 persen , PAN 4,2 persen dan PKS 3,5 persen, Demokrat 2,7 persen , dan Parpol lainnya dibawah 1 persen dan yang tidak memilih sebanyak 13,3 persen.


"Mayoritas Pelaku usaha dalam survei ini  berharap presiden terpilih nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia," jelas Nugraheni.


Sebanyak 87,9 persen pelaku usaha diharapkan presiden terpilih  dapat mewujudkan adanya kesinambungan dan konsistensi kepastian berusaha. Untuk itu, program-program kebijakan dan organ-organ akselerasi pembangunan ekonomi yang sudah berjalan baik diera pemerintahan Jokowi hendaknya dilanjutkan.


"Sebanyak 79,8 persen Pelaku usaha ingin presiden terpilih harus memprioritaskan di bidang ekonomi dengan menekankan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki motivasi kerja dan meningkatkan keterampilan kerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi agar produk-produk nasional berdaya saing," ucapnya.


Kemudian dari nama-nama tokoh yang dikenal oleh 1988 pelaku usaha, ditanyakan untuk memilih tokoh mana yang akan sebagai presiden jika pilpres digelar hari ini, maka nama Airlangga Hartarto paling banyak tinggi tingkat keterpilihannya sebagai Presiden RI  dipilih sebanyak 30,4 persen pelaku usaha, disusul Prabowo Subianto 20,2 persen, Ganjar Pranowo 10,1 persen, Anies Baswesdan 7,2 persen, Moeldoko 6,8 persen , Puan Maharani 4,8 persen, Erick Thohir 2,4 persen, Sandiaga Uno 1,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,4 persen.


Dari simulasi tokoh bakal capres dengan pasangannya bakal cawapresnya yang diusung KIB, PDI Perjuangan, Gerindra-PKB dan Nasdem-PKS-Demokrat, maka pilih responden kepada pasangan Airlangga Hartarto-Muldoko 40,2 persen, lalu Pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 19,7 persen, Puan Maharani-Ganjar Pranowo 20,2 persen,
Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhono 11,3 persen dan tidak memilih sebanyak 8,6 persen.


Menanggapi survei dari INES terkait
Perppu Cipta Kerja, pengamat ekonomi Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI YPTK) Padang, Yohan Fitria, mengatakan dengan Perppu Cipta Kerja otomatis akan membantu pemerintah dalam upaya menarik investor dari luar untuk masuk ke Indonesia.


Yohan menyebutkan meskipun Perppu Cipta Kerja masih pro dan kontra bagi pekerja tetapi berdampak positif bagi pengusaha. Sebab ini akan membantu pemerintah dalam menghadapi krisis global yang terjadi pada tahun 2023 ini.


"Ya tentu Perppu Cipta Kerja masih menjadi pro dan kontra dikalangan pekerja tetapi berdampak positif bagi pengusaha, karena hal ini akan membantu pemerintah dalam hadapi resesi atau krisis global yang terjadi pada dunia," ucap Yohan kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).


Yohan, menilai bahwa Airlangga sebagai Menko perekonomian telah melakukan kinerjanya dengan baik dalam menghadapi resesi atau krisis global ini. Maka kebijakan ekonomi yang membuat perbaikan ekonomi harus didukung.


"Pak Airlangga sebagai Menko perekonomian telah bekerja dengan baik dalam mempersiapkan menghadapi krisis global ini, maka kebijakan ekonomi yang membuat ekonomi Indonesia jauh lebih baik harus didukung," pungkasnya.(Redaksi)

Bagikan:

Komentar