|
Menu Close Menu

Usut Dugaan Kasus Asusila Oknum Kiai di Jember, Polisi Diminta Waspada, Ternyata Begini Alasannya

Minggu, 08 Januari 2023 | 19.28 WIB

Firman Syah Ali, Panglima NABRAK (Kanan), Kiai Muhammad Fahim Mawardi (kiri).(Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Polisi bergerak cepat menangani kasus dugaan asusila yang diduga dilakukan oleh  Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Djaliel 2 Jember , Kiai Muhammad Fahim Mawardi. Terbaru, dengan alasan kesehatannya terganggu,  Kiai Fahim mengajukan permohonan kepada polisi agar menunda pemeriksaan yang sedianya dijadwalkan berlangsung pada jam 10.00 hari ini, Sabtu, 7 Januari 2023.


Hal tersebut terus mendapat sorotan tajam dari Panglima NAhdliyin Bergerak (NABRAK) Firman Syah Ali.


Aktivis NU yang pernah dituduh sebagai keturunan PKI oleh Kiai sekte 212 itu meminta aparat penegak hukum (APH) ekstra waspada dan teliti.


"APH harap ekstra waspada dan teliti, Fahim Mawardi ini sangat licin, licik dan pandai berkelit. Pandai membolak-balikkan fakta.  Hari ini dia pura-pura sakit, bisa jadi besok tau-tau sudah umroh dan tidak kunjung kembali ke Indonesia" ucap Pengurus Harian LP Ma'arif NU Jatim ini.


Firman Syah Ali juga meminta seluruh elemen masyarakat membantu APH dalam kasus dugaan predator sex tersebut.


"Walaupun ini masih dugaan, tapi masyarakat pecinta persatuan bangsa dan persatuan islam harap serius membantu langkah-langkah APH, terutama dalam mensupport mental para saksi" lanjut aktivis yang oleh Gus Yaqut pernah dijuluki sebagai Ketua GP Ansor dunia maya ini.


"Semoga kebenaran dapat segera terungkap agar masyarakat tau bahwa NU itu keramat, nguwalati. Ini harus dikawal sampai finish. Jangan kasih kendor, demi NKRI dan nama baik islam" pungkas Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan ini. (Tim).

Bagikan:

Komentar