|
Menu Close Menu

Ciptakan Basis Ekonomi Kerakyatan, Survei TBRC : Airlangga Presiden Mampu Urus Ekonomi

Senin, 27 Maret 2023 | 10.41 WIB

Foto: doc.lensajatim.id

lensajatim.id JAKARTA - Lembaga penelitian Timur Barat Research Center (TBRC), melakukan survei tentang prefensi publik terhadap dinamika politik Nasional jelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Hasilnya, didapati kepuasan tertinggi terhadap pemerintahan Jokowi-Makruf, terletak pada bidang Ekonomi, Hukum, Politik dan Keamanan.


Chaerudin Affan SE.MSi Direktur Eksekutif TBRC mengatakan, kepuasan di bidang ekonomi mencapai 83,7 persen pasca Covid-19, yang tidak puas hanya 16,3 persen. Bidang politik dan keamanan mencapai 77,6 persen, 22,4 persen responden yang menyatakan tidak puas. Kesejahteraan sosial sebanyak 79,7 persen, 20,3 persen mengatakan belum puas. Bidang hukum mencapai 63,2 persen, yang tidak puas sebanyak 36,8 persen.


"Survei kepuasan publik tersebut, menjadi faktor dan pertimbangan publik dalam memilih pemimpin, periode yang akan datang. Sebanyak 70,9 persen responden menyatakan, tokoh yang mampu dan teruji dalam mengatasi masalah perekonomian layak menjadi presiden. Pilihan atas dasar rekam jejak dan prestasi, sebesar 18,2 persen kemudian sebanyak 10,9 persen faktor primordial seperti agama dan latar belakang suku," ungkapnya, Senin (27/3/2023).


Dalam riset ini, publik lebih dominan memilih partai politik yang secara ideologis memperjuangkan nilai-nilai inklusif. Hal ini memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat elektabilitas Golkar saat 2280 responden diminta memilih partai politik peserta pemilu seandainya pemilu digelar saat ini.


"Sebanyak 22,3 persen responden memilih Partai Golkar, PDI Perjuangan 15,8 persen, Gerindra 14,7 persen, Demokrat 7,2 persen, Nasdem 5,4 persen, PKB 5,1 persen, PKS 4,2 persen, Perindo 4,1 persen, PPP 2,2 persen , PAN 1,8 persen, kemudian gabungan elektabilitas parpol peserta pemilu lainnya hanya 5,1 persen dan tidak memilih sebanyak 12,1 persen," ujarnya.


Dari hasil penelitian tersebut, menjadi alasan TBRC masukan 5 tokoh yang menjadi tokoh yang punya kans besar untuk maju sebagai Capres yang diusung oleh PDI Perjuangan, KIB (GOLKAR-PAN-PPP), KIR (Gerindra -PKB) dan Koalisi Perubahan (Nasdem-PKS-Demokrat).


Hasilnya Airlangga Hartarto menempati posisi pertama dengan tingkat keterpilihan sebesar 34,6 persen, disusul Prabowo Subianto 28,2 persen, Anies Baswedan 7,6 persen, Ganjar Pranowo 7,2 persen, Puan Maharani 6,8 persen  dan tidak memilih sebanyak 15,6 persen.


"Airlangga unggul dalam kategori atribusi kepemimpinan sebagai sosok yang mampu mengelola perekonomian nasional yang berdampak pada peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat sebesar 89,3 persen, mampu diterima semua kalangan 88,3 persen, menjaga toleransi 88,7 persen dan mendorong solidaritas sosial 87,8 persen," paparnya.


Menanggapi hasil survei TBRC, Direktur eksekutif, Research Center for Forensic Accounting (Rcfra) Banten, Bambang Arianto mengatakan, mengatakan Airlangga Hartarto berkinerja bagus dalam hal penguatan fundamental ekonomi bangsa. Bahkan saat pandemi, beliau mengulirkan berbagai program stimulus agar ekonomi nasional kembali pulih.


"Ada prakerja, ada bantuan untuk UMKM sehingga stimulus tersebut jelas mendongrak ekonomi rakyat yg tengah berhenti akibat pandemi," kata Bambang kepada awak media.

Bambang menjelaskan, Presiden Jokowi telah mempercayai Airlangga yang mampu bangkitkan ekonomi dan melewati krisis ekonomi saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.


"Berkat kebijakan ekonomi Airlangga, sektor UMKM kita tumbuh meski selama pandemi sangat terpuruk," ucap Bambang.


Bambang melihat suara pengusaha dan masyarakat tentu ingin ada sosok pemimpin yang bisa membuat ekonomi indonesia kian bertumbuh, apalagi saat ini diperlukan kebijakan yang taktis agar ekosistem ekonomi digital semakin bagus dan bisa berkontribusi untuk memperkuat ekonomi rakyat.


"Saya melihat elektabilitas Golkar semakin moncer saat dipegang pak Airlangga. Airlangga bisa bagus dalam pola kepemimpinan, terutama diakar rumput, simpatisan dan bisa menyatukan berbagai faksi yang ada. Kemudian tidak lupa pak airlangga konkret dalam menciptakan kebijakan ekonomi berbasis rakyat," ungkapnya. (Redaksi)

Bagikan:

Komentar