Fauzi Amro saat membacakan pandangan umum Fraksi NasDem DPR RI. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Jakarta- Fraksi Partai NasDem DPR RI memandang pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% cukup realistis. Namun demikian, Fraksi Partai NasDem mengharapkan pemerintah memberikan insentif fiskal pada sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian yang bertumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem yang juga anggota Banggar DPR RI Fauzi Amro saat membacakan Pemandangan Umum Fraksi Partai NasDem atas RUU tentang APBN TA 2025 berserta Nota Keuangan, dalam Rapat Paripurna DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).
"Fraksi Partai NasDem mengapresiasi target inflasi 2,5% karena dianggap cukup realistis dan relevan meskipun tantangannya tidaklah mudah. Inflasi yang rendah dapat mendorong daya beli masyarakat yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," papar Fauzi.
Terkait dengan pengangguran, legislator NasDem dari Dapil Sumatra Selatan I (Kabupaten Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, Kota Palembang, Kota Lubuk Linggau, dan Musi Rawas Utara) itu berpandangan bahwa target tingkat pengangguran terbuka pada kisaran 4,5%-5,0% sudah tepat.
"Namun, Fraksi Partai NasDem menyoroti tingginya tingkat pengangguran kelompok usia produktif berusia 15-24 tahun atau gen-z yang mencapai 1,2 juta orang (16,42%)," urai Fauzi.
Oleh karena itu, tambah Fauzi, Fraksi Partai NasDem meminta pemerintah untuk membangun sektor-sektor ekonomi kreatif baru yang sesuai dengan minat dan preferensi gen-z.
Fraksi Partai NasDem juga mengapresiasi optimisme pemerintah dalam menargetkan angka kemiskinan pada rentang 7%-8%. Namun demikian, target tersebut dianggap cukup menantang mengingat persentase penduduk miskin pada Maret 2024 masih cukup tinggi, yakni sebesar 9,06% atau 25,22 juta orang.
"Oleh karena itu, pemerintah diharapkan menjaga stabilitas harga pangan dan pembukaan lapangan kerja dengan mendorong stimulus ke dunia usaha secara tepat sasaran," tegas Fauzi.
Sedangkan dari sisi penerimaan dan belanja negara, Fraksi Partai NasDem menganggap target pendapatan negara sebesar Rp2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun dan PNBP sebesar Rp505,04 triliun cukup realistis meskipun tantangannya cukup besar.
"Terkait anggaran pendidikan sebesar Rp722,6 triliun, Fraksi Partai NasDem meminta pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai untuk perbaikan sarana sanitasi sekolah di seluruh Indonesia," terang Fauzi.
Sementara itu,dari sisi defisit dan pembiayaan, Fauzi mengungkapkan bahwa Fraksi Partai NasDem memandang bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp616,2 triliun cukup beralasan.
"Berangkat dari pokok pikiran yang telah kami sampaikan tersebut, Fraksi Partai NasDem menyatakan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya untuk dibahas lebih lanjut," pungkas Fauzi Amro. (Red)
Komentar