Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia saat wawancara dengan media. (Dok/Istimewa). |
Dasuki Rahmad, Ketua G25 Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya mencermati dinamika politik beberapa hari terakhir ini yang menurutnya cukup menarik. Sebab tidak hanya terjadi pertarungan ide, tapi juga ada hal-hal yang menyertainya.
" Dalam hal ini G25 Indonesia mencoba menegaskan kembali bahwa bahwa kita adalah gerakan non partisan, gerakan sosial yang berbasis pada gerakan swadaya , gerakan pemberdayaan masyarakat miskin," ucap Dasuki kepada media usai acara Kopi Darat, Rapat Kerja Relawan G25 Indonesia dan Grand Opening Kopi Taman di Jalan Halim Perdana Kusuma Bangkalan, Minggu (29/09/2024).
Sehingga pada posisi ini, pria yang juga Ketua PA GMNI Kabupaten Bangkalan ini mengharapkan kepada para calon di Pilgub dan Pilkada serentak ini yang tentunya bisa membawa isu-isu pemberdayaan masyarakat miskin. " Dalam hal ini harapan kita bahwa tidak hanya menjadi komoditas politik tetapi dalam proses siapapun yang nantinya menang, baik di pikada serentak di berbagai daerah itu maupun di pemilihan gubernur di seluruh Indonesia nanti kita mempertegas mewujudkan harapan- harapan warga miskin itu," tandasnya.
" Nah dalam hal ini posisi G25 Indonesia juga kita tegaskan kembali bahwa kita mengambil posisi netral, posisi yang tidak mendukung siapapun," tambahnya.
Posisi itu lanjut Dasuki, memang sudah dari awal pihaknya berkomitmen bagaimana sejak lahirnya G25 Indonesia pihaknya melakukan gerakan-gerakan sosial membantu warga miskin, warga yang tidak mampu. " Anak-anak yang memiliki keterbatasan untuk sekolah akhirnya kita sekolahkan kita komitmen bahwa gerakan membantu mereka adalah gerakan tanpa embel-embel tanpa afiliasi politik pada kepentingan-kepentingan politik tertentu," bebernya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat miskin, anak-anak terlantar anak-anak yang memang keterbatasan untuk sekolah tidak lagi menjadi komoditas politik tetapi mereka menjadi subjek yang pada akhirnya menjadi prioritas bagi siapapun yang menang untuk bisa melahirkan kebijakan yang kepada mereka.
Oleh karena itu pihaknya menegaskan kembali bahwa tidak mendukung siapapun, tetapi yang diharapkan bahwa masing-masing calon bisa membawa program-program pemberdayaan masyarakat miskin itu menjadi programnya masing-masing dan implementatif artinya bisa diimplementasikan, bisa terealisasi ketika sudah terpilih.
Akan tetapi kata Dasuki, pihaknya juga memberikan kebebasan kepada para relawan, anggota dan juga pengurus untuk memberikan dukungan secara pribadi tanpa membawa G25 Indonesia secara kelembagaan dalam dukung-mendukung calon.
" Tanpa harus membawa simbol-simbol yang dimiliki oleh G25 Indonesia mereka memiliki hak secara individual untuk memberikan dukungan kepada calon-calon yang ada, kita tidak membatasi itu, secara langsung tetapi mereka memiliki kebebasan, tetapi kita ingin menyampaikan dilarang keras membawa simbol-simbol membawa embel-embel G25 Indonesia," pungkasnya. (Had)
Komentar