|
Menu Close Menu

Indonesia Raya dan Bela Negara

Kamis, 19 Desember 2024 | 20.10 WIB

Suasana di Stasiun Gubeng Surabaya saat menyajikan lagu Indonesia Raya. (Dok/Kilasjatim.com). 

Oleh Moch Eksan


Lensajatim.id, Opini- Sambil menunggu jam 11.30 WIB, saya duduk di Loko Cafe Surabaya. Saya pulang dari Jakarta ke Surabaya naik Kereta Api Pandhalungan untuk menghadiri undangan rapat DPW Partai NasDem Jawa Timur pada Rabu, 18 November 2024.


Tiba-tiba, di Stasiun Gubeng Baru semua orang berdiri tegak sembari menyanyikan Indonesia Raya. Saya terkejut dan penasaran. Ada apa gerangan semua orang berhenti sejenak dari seluruh aktifitas di stasiun terbesar di Jatim ini?


Terus terang, saya plonga-plongo melihat momen langka ini. Lagu Indonesia Raya biasanya dilantunkan pada acara resmi dan peringatan hari besar negara. Ini digemakan di tengah lalu lalang para penumpang yang datang dan pergi.


Yang menarik, pada pukul 10.00 WIB, semua aktifitas stasiun terhenti sesaat. Semua orang berdiri sempurna dan bernyanyi lagu kebangsaan dengan hikmat. Sungguh sebuah kejadian yang sangat mengesankan. Keren. Benar-benar keren.


Saya bertanya kepada pramusaji di Cafe tersebut selepas menyanyikan lagu ciptaan WR Soepratman. Ternyata, stasiun di bawah PT KAI Daop 8 ini, pada jam 10 saban hari memang menyanyikan Indonesia Raya.


Hal ini sesuai dengan Maklumat Direksi KAI Nomor: MAK.US/KL.402/XI/2/KA-2024 tentang Ketentuan Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Oleh Seluruh Badan Usaha Milik Negara, yang merujuk pada Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-8/MBU/S/11/2024.


Pemutaran lagu Indonesia Raya ini, pasti akan menjadi ritual kebangsaan yang berpengaruh pada national character building. Terutama dalam membangun rasa cinta Tanah Air dan nasionalisme.


Apalagi, secara umum hasil berbagai penelitian menyebutkan bahwa lagu memiliki pengaruh bagi kesehatan fisik, mental dan emosional. Dan secara khusus musik memiliki 10 pengaruh berikut ini:


Pertama, meningkatkan suasana batin. Lagu Indonesia Raya akan meningkatkan mood nasionalisme.


Kedua, memperkuat memori. Lagu Indonesia Raya  memperkuat daya ingat akan tanggungjawab keindonesiaan.


Ketiga, meningkatkan kreatifitas. Lagu Indonesia Raya akan merangsang kinerja otak untuk membangun kreasi untuk Indonesia.


Keempat, menambah semangat beraktifitas. Lagu Indonesia Raya akan menambah semangat kerja-kerja kebangsaan dalam menjaga dan merawat NKRI.


Kelima, mengontrol tekanan darah. Lagu Indonesia Raya akan mengendalikan detak nafas, jantung dan tekanan darah yang penuh amarah terhadap para elite penguasa yang lalim.


Keenam, mengatasi gangguan tidur. Lagu Indonesia Raya akan menenangkan fikiran warga bangsa yang terganggu oleh propaganda ideologi dan produk asing.


Ketujuh, mengatasi stres. Lagu Indonesia Raya akan mengurangi hormon kortison lantaran tekanan hidup, beban kerja dan harapan besar yang menjadi sumber stres.


Kedelapan, mengurangi kejang pada penderita epilepsi. Lagu Indonesia Raya dapat mencegah munculnya arus listrik di otak dan frekuensi yang menimbulkan kejang-kejang bagi penderita epilepsi.


Kesembilan, membantu memulihkan pasca operasi. Lagu Indonesia Raya sebelum dan sesudah operasi bermanfaat untuk mengurasi rasa cemas dan rasa nyeri sebab musik itu mengurangi stres.


Kesepuluh, membantu pemulihan stroke. Lagu Indonesia Raya memompa semangat hidup bermanfaat sehingga menimbulkan keinginan cepat sembuh dan pulih dari penyakit seperti sedia kala.


Namun demikian, putaran lagu Indonesia Raya juga mesti diperluas keseluruh fasilitas umum lain, mulai sekolah atau kampus, pesantren, tempat ibadah, terminal, bandara, mall, pasar, kantor pemerintah dan swasta, sampai dengan kebun dan pabrik.


Dan semua media massa dan media sosial milik perorangan atau kelompok warga bangsa untuk menyiarkan ritual kebangsaan ini tiap jam 10 pagi. Apalagi, lagu yang diputar sampai Indonesia Raya stanza 3 berikut ini:


Stanza 1:

Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu


Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku

Bangsaku, rakyatku, semuanya

Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya


(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya


Stanza 2:

Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya

Di sanalah aku berdiri untuk selama-lamanya

Indonesia tanah pusaka, p'saka kita semuanya

Marilah kita mendoa Indonesia bahagia


Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya

Bangsanya, rakyatnya, semuanya

Sadarlah hatinya, sadarlah budinya

Untuk Indonesia Raya


(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya


Stanza 3:

Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti

Di sanalah aku berdiri 'njaga ibu sejati

Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi

Marilah kita berjanji Indonesia abadi


Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya

Pulaunya, lautnya, semuanya

Majulah negerinya, majulah pandunya

Untuk Indonesia Raya


(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya


Dengan demikian, tak terbayangkan, betapa dahsyat dampak pemutaran lagu Indonesia Raya kepada seluruh warga bangsa. Dunia pasti bergetar dengan disiplin nasional dan semangat kebangsaan yang menyala. 


Bahwasannya Indonesia adalah negara kaya, negara suci, negara mulia, negara pusaka, dan negara sakti. Maka majukanlah negeri ini menuju Indonesia Raya, Indonesia Merdeka, Indonesia bahagia dan Indonesia abadi.


Berbagai pesan kebangsaan di atas pasti akan terpatri dalam jiwa raga manusia Indonesia dengan latar belakang agama, suku, bahasa dan budaya yang beragam. Dengan kesadaran hati dan budi pekerti yang baik, Indonesia memiliki fondasi kebangsaan dan negara yang kuat dalam bela negara.


Dalam konteks Peringatan Hari Bela Negara ke-76, pada Kamis, 19 Desember 2024, negeri ini memiliki secercah harapan bisa bertahan dari berbagai ancaman dan serangan negara lain, baik fisik maupun non fisik.


Bahkan, dalam berbagai hal, Indonesia menjadi contoh dunia dalam pembangunan demokrasi, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan infrastruktur. Indonesia pasca reformasi, telah berhasil membangun empat bidang tersebut secara bersamaan. 


Bahwa disana sini, masih banyak kekurangan dalam pembangunan, itulah makna kehadiran pemerintahan baru hasil pemilu untuk memperbaiki dan membenahi keadaan demi mencapai kemajuan bangsa.


Akhirnya saya kutipkan pernyataan Bung Karno, "Kami menggoyangkan langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita".


Moch Eksan adalah Pendirian Eksan Institute

Bagikan:

Komentar