![]() |
Ramadhan Isa, Kornas Poros Muda NU. (Dok/Istimewa). |
Ramadhan Isa, Koordinator Nasional Poros Muda NU menilai hasil survei itu menunjukkan kerja konkret Khofifah sebagai pemimpin Provinsi Jawa Timur. Ia melihat Khofifah punya visi besar sebagai gubernur. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah program kerjanya yang populis dan langsung menyentuh rakyat.
"Hasil survei itu adalah hasil kerja konkret, bukan kerja ngonten untuk mendongkrak pencitraan," kata pria yang akrab disapa Dhani itu, Selasa (10/6/2025).
Alumni PMII Ciputat ini menilai kinerja Khofifah berbasis program, bukan pencitraan. Itu bisa dilihat dari sejumlah programnya yang langsung menyentuh rakyat.
Ia menambahkan, semua sektor kehidupan tersentuh, dari kebutuhan masyarakat yang sifatnya dasar mau pun pendukung. Mulai pendidikan, kesehatan, pesantren, pemberdayaan desa, UMKM, pariwisata, pelayanan transportasi melalui Trans Jatim, hingga bantuan sosial (Bansos).
"Gubernur Khofifah bekerja secara konkret, itu bisa dilihat dari program-program kerjanya yang nyata, bukan pencitraan," terangnya.
Terpisah, Fahrul Muzaqqi, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, memberi catatan terkait hasil survei tersebut. Menurutnya, program-program unggulan perlu ditingkatkan sosialisasinya agar lebih dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Menurutnya, harus disurvei lagi bagaimana tingkat ke-massifan Pemprov Jatim dalam mensosialisasikan program-program unggulannya. Baik itu di media mainstream mau pun media sosial.
"Kita bisa melihat, bagaimana massifnya sosialisasi Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi dan Gubernur DKI Jakarta, Mas Pramono Anung di sejumlah platform media sosial. Saya kira popularitas Bu Khofifah akan lebih tinggi jika didukung sosialisasi yang massif di platform media sosial," ujar Dosen di FISIP Unair tersebut.
Survei terUKUR RESEARCH ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai 2 Juni 2025, dengan sasaran responden WNI yang telah berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Survei dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan mengambil sampling 1200 responden yang ditentukan secara proporsional antara laki-laki dengan perempuan.
Metode survei dilaksanakan dengan Multistage Random Sampling dengan margin of error sekitar 2,8 Persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Had)
Komentar