|
Menu Close Menu

Usung Visi Pemberdayaan Perempuan, Novikha Istyana Mantap Maju Jadi Calon Ketua KOPRI PMII Jatim

Senin, 02 Juni 2025 | 16.20 WIB

Novikha Istyana, Calon Ketua KOPRI PMII Jawa Timur.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Kediri - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) telah ada sejak 65 tahun yang lalu dan telah mencetak banyak kader putra dan putri. Salah satunya adalah kader putri cetakan Cabang PMII Kediri yang berhasil menjadi kader perempuan pertama yang telah berhasil menjadi Ketua  Umum PC PMII Kediri periode 2024-2025. Kader tersebut bernama Novikha Istyana. Sebelumnya ia pernah memegang amanah sebagai Ketua KOPRI PC PMII Kediri.


Tidak berhenti itu, kader cantik dan energik ini ingin tetap mendedikasikan dirinya pada pergerakan berlambang bintang sembilan tersebut dengan mendaftar sebagai Calon Ketua KOPRI PMII Jawa Timur. 


Ia maju dengan menawarkan visi “EMPOWER EDU-ACTION”, Pemberdayaan Perempuan, Pembaharu Peradaban.


Kemudian ia memiliki Misi​ KOPRI Take Over, yaitu dengan meningkatkan partisipasi perempuan secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat, pendidikan, politik, ekonomi, serta ruang digital sebagai media edukasi dan advokasi. 


Berikutnya adalah upaya memperluas kolaborasi sektor strategis sebagai perjuangan organisasi perempuan Jawa Timur berbasis data 


Misi berikutnya adalah VIVA Learning yaitu Upskilling dan reskilling kader perempuan sebagai peningkatan kualitas SDM. 


Dan Pemberdayaan perempuan berbasis data melalui pendekatan pendidikan 1 desa 1 sarjana perempuan. 


Ketiga adalah  Branchmate, yaitu  menjadikan KOPRI PKC PMII Jawa Timur sebagai teman dalam ruang-ruang diskusi dan pendampingan 1 cabang 1 fasilitator. 


Penguatan institusi lembaga secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal KOPRI PKC PMII jawa Timur.


Perempuan kelahiran Sidoarjo dengan gelar Sarjana Agama ini berpendapat bahwa perempuan sudah saatnya menjadi penggerak utama, "Dalam lanskap gerakan perempuan masa kini, organisasi pergerakan perempuan sudah sepatutnya dibawa untuk menempatkan dirinya sebagai aktor transformatif yang tidak hanya menjadi pelengkap sejarah, tetapi penggerak utama perubahan. Kini, perempuan tidak hanya bergerak, mereka juga menggugat, menggagas, dan memformulasikan ulang wajah masa depan", tegasnya. 


Pemikirannya yang cakap dalam berorganisasi tentu tak lepas dari penilaiannya tentang pergerakan organisasi mahasiswa yang harus siap menghadapi berbagai tantangan zaman, "Pergerakan organisasi mahasiswa tentunya harus menjadi garda terdepan yang memiliki pemikiran kritis dan analisa yang tajam akan kondisi sosial. Dan harus siap menghadapi berbagai dinamika dan tantangan zaman", pungkasnya.(Tim) 

Bagikan:

Komentar