![]() |
| Ning Dini, Anggota Komisi VIII DPR RI dalam acara seminar Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bertema Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di Aula MTs/MA Nahdlatul Ulama Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.(Dok/Istimewa). |
“Saya melihat tidak hanya kesenjangan pada sarana, tetapi juga pada kegiatan guru maupun para murid. Di sini saya mencatat dan menyerap aspirasi,” ujar politisi yang akrab disapa Ning Dini dalam seminar Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bertema Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di Aula MTs/MA Nahdlatul Ulama Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025).
Seminar tersebut juga menghadirkan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Dr. H. Muhammad Walid, MA, sebagai narasumber. Sementara peserta terdiri dari guru madrasah, lembaga di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan Islam (YKPI), Lembaga Pendidikan Maarif Kraksaan, Jam'iyatul Qurra' Wal Huffadz, serta TPQ se-Kota Kraksaan.
Menurut Ning Dini, diskriminasi terhadap pendidikan Islam masih nyata dan belum mendapatkan solusi konkret. Ia mengaku sering mendengar keluhan langsung dari para pengelola lembaga pendidikan dan pesantren.
“Jangan menganaktirikan madrasah. Pendidik di sekolah umum dan madrasah memiliki tujuan yang sama, yaitu mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan Islam seharusnya tidak boleh tertinggal zaman,” tegasnya.
Ning Dini menambahkan, pendidikan agama Islam bukan pilihan kedua. Karena itu, profesionalisme lembaga pendidikan, kompetensi guru, dan kurikulum harus terus ditingkatkan, tentu tanpa meninggalkan nilai-nilai tauhid.
“Sinergi antara madrasah, kampus, dan para alim ulama adalah kunci untuk membangun pendidikan Islam yang unggul,” ujarnya.
Program Ngopi yang digagas Dini menjadi salah satu upayanya untuk meningkatkan kualitas institusi pendidikan berbasis Islam, khususnya di wilayah Probolinggo.
“Menyapa para guru madrasah adalah kewajiban saya. Saya sangat senang bisa bertemu dengan bapak dan ibu hari ini, semoga membawa banyak manfaat,” ucapnya.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Probolinggo itu berharap kegiatan ini dapat melahirkan gerakan nyata yang membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan Islam di masa depan.
“Madrasah unggul harus menjadi pilihan pertama bagi orang tua. Kami ingin madrasah tidak hanya membekali ilmu, tetapi juga iman dan karakter. Mari bersama menjaga marwah pendidikan Islam,” pungkasnya. (Had)


Komentar