![]() |
| Dafam Pacific Caesar Surabaya bekerja sama dengan Artotel Wanderlust dan Komunitas ISIK (Ibu Semangat Indonesia Kuat) menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Ngebatik Bersama Dafam”.(Dok/Istimewa). |
Acara yang berlangsung pukul 09.00–11.00 WIB ini menghadirkan pengalaman langsung bagi peserta untuk belajar dan mempraktikkan seni membatik. Dengan biaya partisipasi sebesar Rp50.000 per orang, peserta memperoleh pengalaman membatik sekaligus membawa pulang tote bag batik hasil karya sendiri.
General Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya, Hogi Budiarto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen hotel dalam mendukung pelestarian budaya lokal. “Batik adalah identitas bangsa kita. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat, terutama generasi muda di Surabaya, untuk lebih mencintai dan bangga akan warisan budaya ini dengan terlibat langsung dalam proses pembuatannya,” ujarnya. Menurutnya, Dafam tak hanya ingin dikenal sebagai penyedia akomodasi, tetapi juga sebagai ruang promosi budaya.
Wakil Direktur I ISIK, M. Luqman Hakim, menambahkan bahwa membatik bukan sekadar seni melukis di atas kain, melainkan juga bentuk meditasi dan apresiasi terhadap proses yang penuh makna. “Dalam kelas singkat ini, kami fokus pada teknik dasar yang mudah dipelajari, agar peserta bisa merasakan kegembiraan menciptakan karya mereka sendiri. Harapannya, pengalaman ini menumbuhkan kecintaan terhadap seni kriya Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Edy Santoso, Sales Marketing Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya, menyebut kolaborasi ini merupakan wujud nyata sinergi antara sektor pariwisata dan budaya. “Kami bangga mendukung kegiatan yang memperkaya budaya lokal dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Surabaya,” katanya.
Kegiatan “Ngebatik Bersama Dafam” juga mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi serupa dalam memajukan budaya dan produk lokal, di antaranya ISIK, Ina Cookies, dan Super Skin. Penyelenggara berharap, acara ini dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, tetapi juga mempererat silaturahmi antar komunitas di Surabaya.
Sebagai informasi, batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage). Warisan ini tidak hanya berupa kain bermotif indah, tetapi juga simbol identitas dan filosofi kehidupan masyarakat Nusantara yang perlu dijaga kelestariannya. (Had)


Komentar