|
Menu Close Menu

Dorong Santri Jadi Pengusaha Tangguh, Ali Hasan Mun’im: Pesantren Harus Mandiri untuk Indonesia Emas

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13.45 WIB

Ali Hasan Mun'im, Ketua BPP HIPKA saat menjadi narasumber di Kampus UNIPAR Jember.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Jember — Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA), Ali Hasan Mun’im, S.E., yang juga Tenaga Ahli DPR RI, menjadi salah satu narasumber dalam Kuliah Umum bertajuk “Santri Unggul, Pesantren Mandiri untuk Indonesia Emas” di Universitas Argopuro (UNIPAR) Jember, Senin (27/10/2025). Acara ini berlangsung di lingkungan Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Bulugading, Jember.

Forum tersebut turut dihadiri oleh Rektor UNIPAR Jember Basuki Hadi Prayogo, RKH. Abdul Hamid Ahmad selaku Biro Pendidikan PP Bulugading, Rendra Wirawan dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jember, Ismul Mauludin Al Habib selaku Wakil Rektor I UNIPAR, serta M. Hery Amrizal, Kasi Pengembangan dan Pemasaran Kabupaten Jember.


Dalam pemaparannya, Ali Hasan yang dikenal sebagai pegiat kewirausahaan santri ini menekankan pentingnya mencetak generasi muda pesantren yang mandiri secara ekonomi dan berjiwa wirausaha. Menurutnya, santri memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku usaha kreatif yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan moral yang kuat.


“Santri harus punya mental pejuang dan kemandirian ekonomi. Dunia pesantren jangan hanya menjadi pusat ilmu agama, tapi juga pusat lahirnya pengusaha-pengusaha muslim yang berdaya saing dan berakhlak mulia,” ujar Ali Hasan.


Ia menambahkan, HIPKA memiliki visi mewujudkan pengusaha muslim profesional dan berakhlak mulia untuk kemaslahatan umat dan bangsa, yang diridai oleh Allah SWT. Untuk mencapai visi tersebut, HIPKA menjalankan sejumlah misi strategis.


Di antaranya, mendorong anggota menjadi wirausahawan tangguh dan profesional, membentuk masyarakat wirausaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berkeadilan, memperjuangkan keberpihakan pemerintah terhadap UMKM dan koperasi, serta mengembangkan potensi anggota melalui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan.


Selain itu, HIPKA juga fokus membangun jaringan kemitraan usaha antaranggota maupun dengan organisasi usaha lain, baik nasional maupun internasional. Upaya ini diharapkan dapat memperluas akses pasar dan memperkuat posisi pelaku usaha muslim dalam perekonomian nasional.


“HIPKA hadir untuk menjadi wadah kolaborasi dan pemberdayaan ekonomi umat. Kami ingin santri dan alumni pesantren tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang mampu membuka lapangan kerja dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tegasnya.


Ali Hasan menutup pemaparannya dengan ajakan agar santri dan mahasiswa tidak takut berwirausaha, karena kemandirian ekonomi merupakan salah satu wujud nyata dari semangat Santri Unggul, Pesantren Mandiri, menuju Indonesia Emas 2045.


“Pesantren adalah benteng moral bangsa, dan bila santrinya mandiri serta produktif, maka Indonesia akan semakin kuat,” pungkasnya. (Had)



Bagikan:

Komentar