|
Menu Close Menu

Ketua PWNU Babel Masmuni Mahatma Ajak Santri dan Pemuda Rawat Persatuan Bangsa di Hari Santri 2025

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09.56 WIB

Masmuni Mahatma, Ketua Tanfidziyah PWNU Babel saat menjadi narasumber dalam acara Seminar Kebangsaan.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Belitung Timur Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bangka Belitung, Masmuni Mahatma, menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Kebangsaan yang digelar di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Selasa (22/10/2025). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan, dengan tema “Merawat Keutuhan Persatuan Bangsa Demi Indonesia Maju.”


Dalam paparannya, Masmuni Mahatma menegaskan pentingnya peran santri dan pemuda sebagai dua elemen bangsa yang memiliki potensi besar dalam menjaga dan memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


“Santri dan pemuda adalah entitas yang sangat potensial untuk dipupuk demi kedigjayaan bangsa. Santri merupakan potret spiritualitas bangsa, sedangkan pemuda adalah simbol progresivitas. Keduanya harus diberikan ruang aktualisasi yang menggairahkan agar mampu menguatkan diri, lalu bersama-sama memperkuat kebangsaan atas nama kolektivitas yang terukur,” ujar Masmuni.


Ia menambahkan, momentum Hari Santri Nasional (HSN) harus dimaknai lebih dari sekadar seremonial tahunan. Bagi Masmuni, HSN merupakan media konsolidasi universal untuk memperkuat peran pesantren, kiai, dan santri dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman di tengah dinamika zaman.


“Menjadi santri adalah harapan NKRI. Maka HSN kali ini mesti dioptimalkan sebagai wadah untuk memperkokoh kejayaan pesantren, kiai, dan santri,” tegasnya.


Seminar Kebangsaan ini diinisiasi oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Belitung Timur dan dihadiri oleh sejumlah narasumber lainnya, di antaranya perwakilan Kapolres Belitung Timur, Kodim, dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) setempat.


Acara berlangsung khidmat dan interaktif, dengan semangat kebangsaan yang terasa kuat di antara peserta dari kalangan santri, pelajar, dan masyarakat umum. Melalui kegiatan ini, para narasumber sepakat bahwa persatuan dan kebersamaan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat dan berkarakter. (Had) 

Bagikan:

Komentar