![]() |
| Pemkab Sumenep mulai melakukan rehabilitasi rumah korban gempa di Pulau Sapudi.(Dok/Istimewa). |
Berdasarkan data pemerintah daerah, sebanyak 519 bangunan mengalami kerusakan. Rinciannya, 192 rumah rusak ringan, 165 rusak sedang, 107 rusak berat, dan 10 rumah rusak sangat berat. Selain itu, fasilitas umum juga terdampak, meliputi 33 tempat ibadah, 9 bangunan pendidikan, serta 2 fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan ringan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa pemerintah hadir sepenuhnya untuk membantu masyarakat bangkit dari bencana. Menurutnya, penanganan tidak hanya berupa bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral bagi warga terdampak agar kembali bersemangat menata kehidupan.
“Mulai kemarin, perbaikan rumah baik yang rusak sedang maupun ringan sudah berjalan. Kami ingin masyarakat segera bisa menempati rumahnya kembali dengan layak dan aman,” ujar Bupati Fauzi, Rabu (8/10/2025).
Fauzi menjelaskan, program rehabilitasi ini menjadi langkah awal pemulihan Pulau Sapudi pascagempa. Pemerintah juga menurunkan tim teknis khusus untuk melakukan pendataan dan pendampingan langsung di lapangan agar prosesnya tepat sasaran dan transparan.
“Rehabilitasi bukan hanya soal membangun rumah kembali, tetapi juga bentuk kepedulian pemerintah agar masyarakat terdampak dapat segera pulih,” tegasnya.
Meski saat ini fokus utama diarahkan pada perbaikan rumah dengan kategori rusak ringan dan sedang, Bupati Fauzi memastikan bahwa rumah-rumah dengan kerusakan berat dan sangat berat tetap menjadi prioritas berikutnya. Hanya saja, tahap tersebut membutuhkan waktu dan anggaran yang lebih besar.
“Untuk saat ini kami fokus ke rumah yang rusak ringan dulu, agar masyarakat bisa segera menempati rumahnya kembali,” tambahnya.
Langkah cepat Pemkab Sumenep ini mendapat sambutan positif dari warga Pulau Sapudi. Banyak di antara mereka yang merasa lega dan bersyukur karena akhirnya bisa melihat upaya nyata pemerintah untuk memperbaiki kondisi pascagempa.
Bagi warga, kehadiran tim rehabilitasi di desa-desa terdampak menjadi tanda kebangkitan dan harapan baru setelah berbulan-bulan hidup dalam ketidakpastian. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus mengawal proses pemulihan hingga seluruh masyarakat terdampak dapat kembali hidup dengan aman dan nyaman. (Zi/Had)


Komentar