|
Menu Close Menu

Gus Iqdam Raih Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif dari FJN, Ajak Jurnalis Ngaji Bareng Ribuan Jamaah

Selasa, 04 November 2025 | 20.31 WIB

Gus Iqdam saat menerima penghargaan dari FJN.(Dok/FJN).
Lensajatim.id, Blitar — Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) memberikan penghargaan khusus kepada Pengasuh Pondok Pesantren Sabilu Taubah Blitar, KH. Muhammad Iqdam Kholid atau yang akrab disapa Gus Iqdam, sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif.

Momen penganugerahan berlangsung istimewa karena para perwakilan FJN tak hanya menyerahkan penghargaan, tetapi juga mendapat kehormatan untuk “Ngaji Bareng” bersama ribuan jamaah di majelis yang diasuh oleh Gus Iqdam. Bahkan, FJN turut diundang naik ke panggung utama Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, sebuah bentuk penghormatan sekaligus simbol kedekatan antara jurnalis dan tokoh muda Nahdliyin tersebut.


Dalam sesi pengajian yang penuh antusiasme, Gus Iqdam menyampaikan kajian bertema keutamaan ilmu, belajar, dan mengajar. Dengan gaya khas yang merangkul dan menyejukkan, ia menegaskan bahwa orang berilmu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.


“Gusti Allah menjelaskan bahwa kedudukan orang berilmu itu satu tingkat di bawah malaikat. Artinya, kedudukan orang berilmu ini luar biasa,” ujar Gus Iqdam disambut anggukan ribuan jamaah.


Ia juga mengingatkan janji Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an: “Siapa orang yang beriman dan berilmu, akan diangkat derajatnya lebih tinggi oleh Allah.”


Lebih lanjut, Gus Iqdam mengutip pandangan sahabat Nabi, Imam Ibnu Abbas, yang menyebut bahwa derajat ulama berada 700 tingkat di atas orang beriman, di mana satu derajatnya setara dengan perjalanan 500 tahun. Pernyataan itu memberikan gambaran betapa mulianya kedudukan orang berilmu dan pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat.


Gus Iqdam juga menyinggung pandangan sebagian kalangan modern yang menilai penghormatan santri terhadap kiai sebagai bentuk feodalisme.


“Lah, kok di zaman sekarang para santri memuliakan ulama dan kiai malah dituduh feodal? Padahal Gusti Allah sendiri sangat memuliakan orang berilmu,” tegasnya.


Ia menegaskan, sikap takzim santri kepada guru bukan bentuk feodalisme, melainkan manifestasi ajaran agama yang menempatkan ulama pada kedudukan mulia sesuai dengan janji Allah SWT.


Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi atau yang akrab disapa Diday ini menyatakan, penghargaan ini diberikan karena kiprah Gus Iqdam yang dinilai inspiratif dan konsisten menyebarkan nilai-nilai keilmuan serta semangat kebangsaan di kalangan generasi muda Nahdliyin.


Kehadiran FJN dalam majelis tersebut menjadi bukti nyata bahwa Gus Iqdam bukan hanya tokoh agama, tetapi juga sosok inspiratif yang mampu menjembatani dakwah, pendidikan, dan literasi publik. (Had) 

Bagikan:

Komentar