|
Menu Close Menu

Ning Lia Dukung Film Animasi “Ajisaka”: Bukti Anak Bangsa Mampu Bersaing di Kancah Dunia

Minggu, 02 November 2025 | 12.59 WIB

Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya— Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kemajuan industri kreatif nasional dengan menyambut hangat kehadiran film animasi karya anak bangsa berjudul Ajisaka: The King and the Flower of Life.


Film yang digarap oleh MSV Studio Amikom Yogyakarta ini menjadi kebanggaan baru Indonesia, setelah menarik perhatian sejumlah studio besar Hollywood, termasuk Paramount Pictures. Kini, film tersebut telah memasuki tahap pascaproduksi dan proses dubbing, menandakan bahwa karya lokal itu siap menuju panggung distribusi internasional.


“Ini bukti nyata bahwa anak bangsa mampu menciptakan karya berkelas dunia. Saya bangga melihat film seperti Ajisaka bisa bersaing secara global,” ujar Lia Istifhama dengan penuh semangat, Sabtu (2/11/2025).


Film Ajisaka: The King and the Flower of Life disutradarai sekaligus diproduseri oleh Prof. M. Suyanto, sineas asal Madiun yang dikenal sebagai tokoh penting dalam pengembangan animasi Indonesia. Dalam prosesnya, film ini turut melibatkan aktor dan aktris Hollywood ternama seperti Lucy Liu, John Cusack, dan Ana Gasteyer, yang menjadi pengisi suara karakter utama.


Kehadiran nama-nama besar tersebut menjadikan Ajisaka semakin prestisius di mata dunia. Selain menampilkan kualitas visual yang memukau, film ini juga mengusung pesan mendalam tentang kehidupan, kebijaksanaan, serta cinta terhadap alam dan sesama.


Pihak produser diketahui tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa studio raksasa dunia seperti Paramount, Disney, Universal Fox, dan Warner Bros.. Meski belum ada keputusan final, minat dari pihak Hollywood menjadi sinyal positif bagi masa depan perfilman animasi Indonesia.


Menurut Prof. Suyanto, karya tersebut tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan budaya dan nilai-nilai Indonesia kepada dunia.


“Kami ingin dunia tahu bahwa Indonesia bisa. Melalui Ajisaka, kami ingin memperkenalkan budaya, nilai, dan kreativitas bangsa ke kancah global,” ujarnya.


Bagi Lia Istifhama, film ini bukan sekadar karya hiburan, melainkan representasi semangat dan kecerdasan generasi muda Indonesia yang terus berinovasi. Ia menilai dukungan terhadap film seperti Ajisaka penting agar para pelaku industri kreatif mendapat ruang yang lebih luas di tingkat nasional maupun internasional.


“Ajisaka adalah cermin dari semangat anak muda Indonesia yang berani bermimpi besar. Saya berharap film ini menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus berkarya dan membawa nama bangsa ke dunia,” tuturnya.


Ning Lia optimistis, dengan semakin banyaknya karya animasi berkualitas yang lahir dari tangan kreatif anak bangsa, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pemain utama dalam industri animasi global.


“Film seperti Ajisaka adalah simbol kemajuan industri kreatif Indonesia. Dukungan semua pihak, baik pemerintah, komunitas kreatif, maupun masyarakat, sangat penting agar karya anak bangsa bisa berdiri sejajar dengan produksi dunia,” pungkasnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar