![]() |
| Dewi Astutik Buronan Kasus Narkotika yang berhasil ditangkap.(Dok/Kabarindo.com). |
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto membenarkan penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa tim BNN akan segera menjemput yang bersangkutan untuk dibawa ke Jakarta guna menjalani proses hukum.
“BNN akan melakukan penjemputan langsung dari Kamboja,” ujar Suyudi.
Nama Dewi Astutik mencuat setelah diduga terlibat dalam penyelundupan sabu seberat dua ton, dengan nilai estimasi mencapai Rp 5 triliun. Ia kemudian masuk daftar buron Interpol dan menjadi salah satu target prioritas pemberantasan narkotika nasional maupun internasional.
Menurut catatan detikJatim, Dewi Astutik pernah tinggal di Dusun Dukuh Sumber Agung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sekitar tahun 2009. Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, membenarkan bahwa Dewi sempat tinggal di wilayahnya setelah menikah dengan seorang warga setempat.
“Belum pernah ketemu langsung dengan Dewi. Dia pendatang dari Slahung, menikah dengan warga sini. Persisnya saya tidak tahu kapan dia berangkat menjadi TKW,” ujar Gunawan.
Warga setempat, Mbah Misiyem, juga mengungkapkan bahwa Dewi terakhir terlihat di dusun pada 2023 sebelum akhirnya pamit untuk bekerja di Kamboja.
“Waktu itu pamitnya habis Lebaran, katanya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya kok jauh sekali, jawabnya di rumah nggak ada kerjaan,” tutur Misiyem.
Ia juga mengaku menanyakan soal suami Dewi, namun Dewi menjawab bahwa tidak ada masalah dengan kepergiannya.
Setelah penangkapan di Kamboja, BNN bersama pihak terkait segera mengatur proses pemulangan Dewi ke Indonesia. Setibanya di Jakarta, ia akan menjalani pemeriksaan intensif terkait jaringan narkotika internasional yang menyeret namanya.
Penangkapan ini menjadi salah satu keberhasilan besar BNN dalam membongkar peredaran narkotika lintas negara yang melibatkan jaringan terorganisasi dan bernilai triliunan rupiah. (Sumber: Detik Jatim)


Komentar