![]() |
| Kades dan Perangkat Desa Kamal saat belajar secara langsung budidaya Gurame di IPB Pandaan, Pasuruan.(Dok/Fiq) |
Kepala Desa Kamal, Samudri Priyanto, mengatakan pemerintah desa saat ini tengah berproses membangun kebun pusat ketahanan pangan desa yang dirancang sebagai kawasan terpadu. Kawasan tersebut akan mengintegrasikan sektor peternakan, pertanian, dan perikanan secara beriringan guna memperkuat ekonomi desa sekaligus menopang kebutuhan pangan masyarakat.
“Konsep yang kami bangun adalah pengembangan terpadu. Setiap sektor saling mendukung agar manfaat ekonominya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat desa,” ujar Samudri.
Ia menjelaskan, pada sektor peternakan, Desa Kamal memfokuskan pengembangan pada penggemukan sapi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah. Di bidang pertanian, desa mulai merintis budidaya anggur dan melon premium yang dinilai memiliki prospek pasar menjanjikan. Sementara pada sektor perikanan, desa tengah mengembangkan budidaya lele dan gurame yang menjadi bagian dari Program Ketahanan Pangan Desa dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kamal.
Menurut Samudri, kunjungan ke IPB Pandaan merupakan langkah awal yang krusial sebelum desa masuk ke tahap budidaya skala lebih serius. Melalui studi ini, perangkat desa dan pengelola kebun ketahanan pangan diharapkan memperoleh pemahaman menyeluruh, mulai dari teknik pembenihan, pemeliharaan, manajemen pakan, hingga pengendalian kualitas air dalam budidaya gurame.
“Kami ingin setiap langkah yang diambil berbasis pengetahuan dan praktik yang benar. Dengan begitu, usaha perikanan desa dapat berkelanjutan dan memberikan hasil yang optimal,” tegasnya.
Selama kunjungan, rombongan Desa Kamal yang terdiri dari perangkat desa dan pengelola kebun ketahanan pangan tampak antusias mengikuti pemaparan serta diskusi. Mereka juga meninjau langsung fasilitas pembenihan dan kolam budidaya sebagai referensi pengembangan di Desa Kamal.
Sementara itu, Pengelola IPB Pandaan, H. Islakhul Mukmin menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menegaskan IPB Pandaan terbuka bagi desa maupun kelompok masyarakat yang ingin belajar dan berdiskusi terkait budidaya ikan air tawar. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, IPB Pandaan memiliki mandat sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan perikanan air tawar.
“IPB Pandaan berfokus pada pembenihan dan budidaya berbagai jenis ikan air tawar seperti gurame, nila, nilem, tombro, dan lele. Kami juga menyediakan benih ikan berkualitas melalui proses grading dan pemeliharaan yang ketat,” jelasnya.
Ia berharap hasil dari kunjungan tersebut dapat diaplikasikan secara nyata di lapangan. Dengan pengelolaan yang baik serta sinergi antara pemerintah desa dan BUMDes, sektor perikanan diyakini mampu menjadi penggerak ekonomi baru sekaligus pilar ketahanan pangan di tingkat desa. (Fiq)


Komentar